Berita

Warga Marunda Desak Hentikan Bongkar Muat Batu Bara Berbahaya

Polusi udara akibat aktivitas bongkar muat batu bara di dermaga dekat Marunda Ujung, Jakarta Utara, kembali menjadi sorotan. Warga setempat mendesak penghentian aktivitas tersebut karena dampak buruknya terhadap kesehatan dan lingkungan. Keluhan ini bukan yang pertama kali muncul, mengingat masalah serupa pernah terjadi pada tahun 2022.

Asap dan debu batu bara yang menyebar hingga radius empat kilometer dari lokasi dermaga, yang berada di wilayah perairan Bekasi, Jawa Barat, telah menimbulkan berbagai masalah kesehatan bagi warga Marunda.

Dampak Kesehatan yang Mengancam Warga Marunda

Warga mengeluhkan berbagai masalah kesehatan akibat polusi udara dari bongkar muat batu bara. Tono (48) dan Abdullah (42), dua warga Marunda, secara langsung merasakan dampak negatifnya.

Tono menyatakan keprihatinannya atas dampak polusi yang dirasakan oleh nelayan dan warga sekitar. Abdullah menambahkan, selain asap, suara bising dari aktivitas bongkar muat juga mengganggu.

Keluhan sesak napas, batuk, bahkan penyakit TBC meningkat di antara warga. Abdullah menjelaskan bahwa kondisi ini semakin buruk saat angin bertiup dari arah timur, biasanya antara pukul 11.00-14.00 WIB.

Tidak hanya masalah pernapasan, panas yang ditimbulkan oleh batu bara yang terpapar sinar matahari juga membuat kulit warga terasa terbakar.

Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara dan Sejarah Permasalahan

Aktivitas bongkar muat batu bara di dermaga tersebut telah berulang kali memicu protes dari warga Marunda. Pada tahun 2022, protes serupa berhasil menghentikan aktivitas bongkar muat di sebuah dermaga dekat Rusunawa Marunda.

Namun, aktivitas serupa kini muncul kembali di lokasi berbeda, tetapi dengan masalah yang sama: polusi udara dan dampak kesehatan yang merugikan warga.

Letak dermaga yang berada di tengah laut, sekitar empat kilometer dari pesisir Marunda, tidak menghalangi penyebaran asap dan debu batu bara yang mencapai permukiman warga.

Tuntutan Warga dan Harapan Ke Depan

Warga Marunda secara tegas meminta penghentian aktivitas bongkar muat batu bara di dermaga tersebut. Mereka berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini.

Tuntutan warga ini didasari pada pengalaman pahit di masa lalu dan dampak kesehatan yang terus dialami saat ini. Mereka berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.

Perlu adanya solusi permanen yang melindungi kesehatan dan lingkungan warga Marunda dari dampak negatif polusi batu bara. Pemantauan ketat dan pengawasan yang efektif dari pemerintah sangat dibutuhkan.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kesehatan masyarakat. Perlunya regulasi yang lebih ketat dan penegakan hukum yang tegas untuk mencegah terulangnya masalah serupa.

Semoga pemerintah dapat merespon tuntutan warga dan mencari solusi yang adil dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah polusi batu bara di Marunda.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button