Site icon Metro Kompas

Warga Israel Lari Rudal Iran, Disambut Protes Keras Siprus

Warga Israel Lari Rudal Iran, Disambut Protes Keras Siprus

Sumber: Suara.com

Serangan rudal Iran yang bertubi-tubi terhadap Israel telah menciptakan gelombang ketakutan di kalangan warga sipil. Kondisi ini memaksa banyak warga untuk mencari cara bertahan hidup di tengah meningkatnya ancaman.

Warga Israel Berbondong-bondong Mengungsi

Bunker bawah tanah menjadi tempat berlindung bagi sebagian warga Israel. Namun, banyak juga yang memilih untuk meninggalkan negara tersebut demi keselamatan. Situasi ini semakin mendesak karena pemerintah telah membatasi penerbangan keluar negeri.

Sebagai alternatif, ratusan warga Israel dilaporkan meninggalkan negara tersebut secara diam-diam melalui jalur laut. Mereka menggunakan kapal pesiar yang berlayar dari beberapa marina di sepanjang pantai Israel.

Kapal-kapal pesiar tersebut menuju Siprus, yang menjadi gerbang menuju Eropa. Hal ini dilakukan setelah pemerintah Israel menghentikan penerbangan domestik untuk menghindari kepadatan di bandara.

Sebuah komunitas daring bahkan dibentuk untuk mengkoordinasikan pelarian melalui laut. Inisiatif ini muncul sebagai respons atas kebijakan pemerintah yang membatasi penerbangan keluar negeri.

Para warga Israel yang meninggalkan negara mereka umumnya enggan mengungkap identitas mereka. Mereka mengaku tak punya pilihan lain selain melarikan diri dari konflik yang semakin memanas.

Marina Herzliya menjadi titik keberangkatan utama. Sejak dini hari, warga Israel berdatangan dengan koper, menaiki kapal pesiar yang akan membawa mereka ke Siprus.

Dari Siprus, mereka berencana melanjutkan perjalanan ke berbagai negara di Eropa, termasuk Portugal dan Italia. Mereka berharap menemukan keamanan dan ketenangan di tempat yang jauh dari konflik.

Pelarian Rahasia Menuju Siprus dan Eropa

Pemerintah Israel menghentikan semua penerbangan domestik keluar negara. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kepadatan di bandara yang sudah penuh sesak.

Keputusan ini memicu keresahan di tengah masyarakat. Banyak warga yang merasa terdesak untuk mencari cara lain untuk menyelamatkan diri.

Jalur pelarian melalui laut menjadi pilihan bagi banyak warga Israel. Hal ini memberikan alternatif bagi mereka yang kesulitan untuk meninggalkan negara melalui jalur udara.

Sambutan Kontras di Siprus: Dukungan untuk Palestina

Warga Israel yang tiba di Siprus disambut dengan reaksi yang bertolak belakang. Sejumlah warga Siprus menyambut mereka dengan nyanyian dukungan untuk Palestina.

Unggahan di akun Instagram @eye.on.palestine menunjukkan warga Siprus meneriakkan yel-yel “Palestine will be free” kepada para pengungsi Israel. Hal ini mencerminkan sentimen politik yang kompleks di wilayah tersebut.

Kontras antara rasa takut yang dialami para pengungsi Israel dan demonstrasi dukungan untuk Palestina di Siprus menggarisbawahi kompleksitas konflik di Timur Tengah. Ketegangan geopolitik antara Israel dan Palestina terus berlanjut, menciptakan dampak yang meluas di kawasan tersebut.

Situasi ini menunjukan betapa kompleksnya konflik di Timur Tengah, yang dampaknya terasa hingga ke negara-negara tetangga. Semoga segera tercipta solusi damai yang mengakhiri penderitaan semua pihak yang terlibat.

Exit mobile version