Presenter dan direktur program festival musik Pestapora, Kiki Ucup Aulia, baru-baru ini membagikan pengalaman pribadinya menjalani vasektomi. Keputusan ini telah ia rencanakan sejak tahun 2022, dan baru terlaksana pada tahun 2025. Ia membagikan kisahnya melalui unggahan di Instagram, menampilkan kondisi dirinya sebelum dan sesudah prosedur tersebut.
Ucup mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk menjalani vasektomi. Ia merasa perlu bersikap adil kepada istrinya. Pasangan ini telah dikaruniai dua orang anak, satu laki-laki dan satu perempuan. Ucup merasa telah cukup memiliki momongan dan vasektomi menjadi solusi yang tepat.
Vasektomi: Prosedur dan Alasan Kiki Ucup
Vasektomi merupakan prosedur kontrasepsi permanen bagi pria. Prosedur ini melibatkan pemotongan atau penyumbatan saluran sperma.
Ucup menjalani prosedur vasektomi di sebuah rumah sakit swasta. Ia bahkan sempat menggunakan kursi roda setelah operasi, meskipun efeknya tidak berlangsung lama.
Awalnya, Ucup berniat untuk memberikan kejutan kepada istrinya. Namun, ia akhirnya memberitahu istrinya karena membutuhkan pendampingan saat menjalani prosedur medis tersebut.
Dukungan Keluarga dan Rekan Selebriti
Keputusan Ucup untuk menjalani vasektomi mendapat apresiasi dari banyak pihak, terutama dari rekan-rekan selebriti. Beberapa artis pria memberikan komentar positif dan dukungan atas tindakannya.
Ibnu Jamil, Armand Maulana, Sony Ismail (gitaris J-Rocks), dan Wahyu D’Masiv memberikan komentar positif. Ari Lasso menanyakan motivasi Ucup, apakah karena tekanan atau kesadaran, dan Ucup menjawab dengan tegas bahwa itu adalah kesadarannya sendiri.
Dukungan juga datang dari para selebriti perempuan, termasuk Tika Panggabean dan Intan Ayu Purnama. Istri Ucup sendiri, Hannah, memberikan komentar berupa emoji ciuman sebagai tanda dukungan.
Pengalaman Pasca Operasi dan Pesan Moral
Ucup membagikan pengalaman pasca operasinya. Walaupun merasakan ketidaknyamanan sesaat setelah operasi, Ucup menegaskan bahwa efeknya tidak berlangsung lama. Sehari setelah vasektomi, ia bahkan sudah mampu melakukan juggling bola.
Kisah Ucup ini menyoroti pentingnya komunikasi dan kesetaraan dalam pengambilan keputusan terkait keluarga berencana. Keputusan untuk menjalani vasektomi merupakan pilihan pribadi yang didasarkan pada pertimbangan matang dan kesepakatan bersama pasangan.
Melalui keterbukaannya, Ucup memberikan gambaran nyata tentang prosedur vasektomi dan mendorong diskusi terbuka mengenai pilihan kontrasepsi bagi pria. Kisahnya menginspirasi banyak orang untuk mempertimbangkan pilihan yang tepat dan bertanggung jawab dalam merencanakan keluarga.
Ucup menekankan bahwa keputusannya ini didasari oleh kesadaran, bukan tekanan. Ia berharap kisahnya dapat menjadi contoh bagi pasangan lain dalam merencanakan masa depan keluarga.