Site icon Metro Kompas

Udara Bersih: Mimpi atau Realita? Krisis Polusi Udara Ancam Kita Semua

Udara Bersih: Mimpi atau Realita? Krisis Polusi Udara Ancam Kita Semua

Sumber: Suara.com

Udara bersih, dulu dianggap gratis dan melimpah, kini menjadi komoditas langka. Krisis iklim dan polusi udara telah mengubahnya menjadi hak yang harus diperjuangkan. Konferensi Global Kedua tentang Polusi Udara dan Kesehatan di Cartagena, Kolombia, menjadi bukti nyata akan hal ini.

Polusi Udara: Ancaman Kesehatan Global yang Mematikan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan fakta mengejutkan: 99% populasi dunia menghirup udara yang melebihi batas aman. Tingkat polutan yang tinggi dalam udara yang kita hirup setiap hari menimbulkan dampak kesehatan serius.

Laporan *The Lancet Planetary Health* (2019) mengungkapkan data mengerikan. Polusi udara berkontribusi pada sekitar 6,7 juta kematian dini setiap tahunnya di seluruh dunia. Angka ini menunjukkan betapa seriusnya masalah ini.

Partikel halus (PM2.5) yang terkandung dalam polusi udara dapat menembus paru-paru dan aliran darah. Hal ini menyebabkan penyakit pernapasan kronis, penyakit jantung, stroke, bahkan kanker paru-paru.

WHO memperkirakan polusi udara ambien dan rumah tangga menyebabkan 7 juta kematian dini setiap tahun. Data ini mendesak tindakan segera untuk mengurangi emisi dan meningkatkan kualitas udara.

Maria Neira, Direktur WHO untuk Lingkungan, Perubahan Iklim, dan Kesehatan, menekankan pentingnya isu ini. Polusi udara menjadi penyebab utama masalah kesehatan di hampir seluruh negara.

Dampaknya sangat memberatkan sistem kesehatan. Penyakit kronis akibat polusi udara menimbulkan beban ekonomi yang signifikan, terutama di negara berkembang.

Negara berkembang dengan kota-kota besar dan regulasi lingkungan lemah paling terdampak. Beban ekonomi dan kesehatan akibat polusi seringkali luput dari perhitungan pembangunan.

Target Global untuk Udara Bersih: Tantangan dan Solusi

Konferensi Cartagena menetapkan target ambisius: mengurangi dampak kesehatan akibat polusi udara sebesar 50% pada tahun 2040. Untuk mencapai target ini dibutuhkan komitmen dan aksi nyata dari seluruh dunia.

Investasi dalam energi bersih sangat penting. Perombakan sistem transportasi dan regulasi yang ketat terhadap kualitas udara juga perlu diimplementasikan.

Beberapa negara telah membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi dan udara bersih bisa berjalan beriringan. China, misalnya, berhasil memangkas emisi tanpa mengorbankan laju ekonominya.

Uni Eropa juga mengambil langkah maju. Mereka menerapkan Direktif Kualitas Udara baru, menurunkan ambang batas polusi dan menargetkan pengurangan kematian akibat polusi sebesar 30% pada 2030.

Kolombia, tuan rumah konferensi, menunjukkan komitmennya. Mereka meluncurkan kebijakan transportasi publik nol emisi dan bahan bakar bersih. Negara ini juga menargetkan pengurangan emisi karbon 40% dalam lima tahun ke depan.

Kemauan Politik: Kunci Menuju Masa Depan yang Lebih Sehat

Neira menegaskan bahwa anggapan investasi lingkungan tidak menguntungkan jangka pendek adalah keliru. Investasi dalam udara bersih akan memberikan dampak positif jangka panjang yang signifikan.

Kemauan politik menjadi kunci keberhasilan upaya ini. Komitmen internasional dan kerja sama antar negara sangat diperlukan untuk mencapai target global.

Perlu diingat bahwa udara bersih bukan sekadar isu lingkungan, tetapi juga isu kesehatan dan kesejahteraan manusia. Investasi dalam udara bersih adalah investasi dalam masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Menciptakan udara bersih membutuhkan kerja sama global yang kuat dan komitmen yang nyata dari setiap negara. Hanya dengan demikian, kita dapat menciptakan dunia yang lebih sehat untuk generasi mendatang.

Exit mobile version