Serangan rudal hipersonik Iran ke Rumah Sakit Soroka di Israel telah memicu ketegangan internasional. Pemerintah Israel menuduh Iran melakukan kejahatan perang, sementara Iran membantahnya.
Kementerian Kesehatan Israel melaporkan 71 orang terluka dalam serangan tersebut. Namun, juru bicara RS Soroka menyatakan tidak ada korban serius karena evakuasi yang dilakukan sebelum serangan.
Tuduhan Kejahatan Perang dan Balas Dendam
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut serangan tersebut sebagai kejahatan perang dan menyatakan Iran akan “membayar” atas tindakannya. Pernyataan ini menunjukkan betapa seriusnya Israel menganggap serangan ini.
Sebaliknya, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, melalui akun media sosial X, mengatakan rudal-rudal Iran tidak menargetkan Rumah Sakit Soroka secara langsung.
Araghchi menjelaskan bahwa target sebenarnya adalah markas komando militer Israel dan fasilitas vital lainnya yang terletak di sekitar rumah sakit tersebut. Ini menjadi inti perselisihan antara kedua negara.
Kedekatan Pangkalan Militer dan Rumah Sakit Soroka
Pangkalan Udara Nevatim, yang menampung jet tempur F-35 Israel, terletak sangat dekat dengan Rumah Sakit Soroka. Kedekatan geografis ini menjadi sorotan utama dalam kontroversi ini.
Jarak antara pangkalan udara dan rumah sakit diperkirakan sekitar 15-20 kilometer. Letak geografis ini menimbulkan pertanyaan tentang strategi militer Israel.
Apakah penempatan fasilitas militer yang sangat penting dekat dengan pusat medis besar merupakan kelalaian atau strategi yang disengaja? Pertanyaan ini masih membutuhkan penyelidikan lebih lanjut.
Respons Iran dan Agresi Militer Israel
Serangan Iran merupakan respons atas agresi militer Israel sebelumnya di wilayah Iran. Teheran menyatakan serangan mereka sebagai pembalasan.
Israel dituduh menyerang fasilitas publik dan perumahan warga sipil di Iran, mengakibatkan korban jiwa di kalangan warga sipil. Iran menyebut tindakan Israel sebagai pembenaran atas serangan balasannya.
Peristiwa ini menandai eskalasi terbaru dalam ketegangan antara Iran dan Israel, yang telah lama terlibat dalam konflik regional. Kedua negara saling menuduh melakukan agresi dan pelanggaran hak asasi manusia.
Kejadian ini menyoroti kompleksitas konflik di Timur Tengah dan perlunya solusi diplomatik untuk mencegah eskalasi lebih lanjut. Kejelasan informasi dan investigasi yang menyeluruh sangat penting untuk memahami peristiwa ini secara akurat dan mencegah konflik serupa di masa mendatang.
