Ketegangan antara India dan Pakistan kembali meningkat pada awal Mei 2025. Konflik yang bermula dari serangan India ke wilayah Pakistan yang disebut sebagai ‘kamp teroris’ ini, mengakibatkan korban jiwa, termasuk turis India di Kashmir.
Namun, pada Sabtu, 10 Mei 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara kedua negara. Ia memuji keputusan tersebut sebagai bukti akal sehat dan kecerdasan kedua negara.
Daftar Negara yang Pernah Menawarkan Diri sebagai Penengah
Konflik India-Pakistan yang telah berlangsung sejak kemerdekaan tahun 1947, terus menimbulkan korban jiwa. Perang-perang sebelumnya, seperti yang terjadi pada tahun 1966, pernah dimediasi oleh Uni Soviet melalui Deklarasi Tashkent. Namun, perdamaian yang dihasilkan hanya bersifat sementara.
Melihat situasi yang memanas, beberapa negara menawarkan diri sebagai penengah. Berikut beberapa negara yang telah berupaya menjembatani perselisihan antara India dan Pakistan:
1. Amerika Serikat
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, melakukan pertemuan terpisah dengan menteri luar negeri India dan perdana menteri Pakistan. Ia mendorong kedua negara untuk mengutamakan perdamaian di Asia Selatan.
India, melalui Menteri Luar Negeri S Jaishankar, meminta agar pelaku serangan di Pahalgam diadili. Sementara itu, Pakistan membantah tuduhan terlibat dalam serangan tersebut.
Rubio mendesak Pakistan untuk menyelidiki serangan itu. Di sisi lain, Perdana Menteri Pakistan meminta AS untuk menekan India dan mengurangi retorika yang memanaskan suasana.
Setelah pertemuan Rubio dengan panglima militer Pakistan, Asim Munir, gencatan senjata akhirnya tercapai.
2. China
China, melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Guo Jiakun, menyambut baik penyelidikan yang adil dan jujur atas konflik tersebut. Mereka juga mendesak dialog untuk mencapai perdamaian.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Kementerian Luar Negeri China mengungkapkan keprihatinan dan mendesak kedua negara untuk memprioritaskan perdamaian dan stabilitas. Mereka meminta agar kedua negara menahan diri dan kembali ke jalur penyelesaian damai.
3. Rusia
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, menyatakan kesiapan Rusia untuk membantu memediasi konflik melalui penyelesaian politik. Rusia memiliki hubungan dekat dengan India, terutama dalam kerja sama energi nuklir dan pertahanan.
Namun, Rusia juga menjalin hubungan baik dengan Pakistan. Sebagai contoh, pada 2021, Rusia dan Pakistan menandatangani perjanjian untuk membangun jaringan pipa gas.
Sejarah mediasi Rusia dalam konflik India-Pakistan telah dimulai sejak tahun 1950-an, ketika Uni Soviet menggunakan hak veto di Dewan Keamanan PBB untuk mendukung India terkait permasalahan Kashmir.
4. Arab Saudi
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Faisal bin Farhan, menghubungi mitranya di India dan Pakistan untuk menawarkan bantuan dalam mendamaikan kedua negara. Arab Saudi menekankan komitmennya pada keamanan dan stabilitas regional.
Arab Saudi dan Pakistan memiliki hubungan diplomatik dan strategis yang erat. Kerajaan telah memberikan dukungan ekonomi yang signifikan kepada Pakistan dalam beberapa tahun terakhir.
Meskipun gencatan senjata telah diumumkan, perjalanan menuju perdamaian abadi antara India dan Pakistan masih panjang dan penuh tantangan. Peran negara-negara penengah sangat krusial dalam menjaga stabilitas regional dan mencegah eskalasi konflik di masa mendatang. Keberhasilan mediasi bergantung pada komitmen dan itikad baik dari kedua negara yang berkonflik.