Indonesia gencar mengkampanyekan program kesehatan, mulai dari pemeriksaan kesehatan gratis hingga Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Namun, implementasinya masih kurang optimal dan menimbulkan paradoks.
Paradoks Kesehatan di Indonesia: Kepercayaan vs. Perilaku
Sebuah penelitian sejak 2019 oleh Dr. Ray Wagiu Basrowi mengungkapkan adanya paradoks dalam penerapan program kesehatan di Indonesia.
Meskipun pemahaman tentang kesehatan sudah merata, perilaku masyarakat seringkali bertentangan dengan konsep tersebut.
Hal ini menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap program kesehatan menjadi setengah hati.
Kepercayaan yang ada tidak diimbangi dengan perubahan perilaku yang sesuai.
Contohnya, masyarakat percaya manfaat vaksin dan olahraga, tetapi hambatan untuk menerapkan gaya hidup sehat justru lebih besar.
Investasi Kesehatan yang Sia-sia Tanpa Perubahan Perilaku
Dr. Ray menjelaskan bahwa investasi besar pemerintah di sektor kesehatan akan sia-sia tanpa adanya perubahan perilaku masyarakat.
Banyak yang merasa masih sehat dan belum perlu memeriksakan diri.
Mereka menganggap diri masih muda dan sehat, sehingga mengabaikan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin.
Oleh karena itu, dibutuhkan komunikasi yang efektif untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap program kesehatan.
Program kesehatan yang efektif harus sejalan dengan kepercayaan dan perilaku masyarakat.
Buku “Sehat Setengah Hati”: Jalan Menuju Perubahan
Dr. Ray menuangkan temuan penelitiannya dalam buku “Sehat Setengah Hati – Interpretasi Paradoks Health Belief Model”.
Buku ini diluncurkan pada 28 Mei 2025 di Jakarta.
Ia mengajak Kementerian Kesehatan dan pemangku kepentingan lain untuk mengintegrasikan pendekatan *Health Belief Model* dalam program kesehatan.
Pendekatan ini diharapkan mampu mendorong kesadaran kesehatan yang lebih baik dari masyarakat.
Perubahan perilaku yang didorong oleh pemahaman dan tanggung jawab akan lebih berkelanjutan daripada yang hanya didasari rasa takut.
Dr. Ray Wagiu Basrowi, pendiri Health Collaborative Centre (HCC), juga aktif mengajar dan berorganisasi.
Ia berharap bukunya dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia.
Melalui buku ini, diharapkan terjadi perubahan perilaku masyarakat yang berkelanjutan dan didasari pemahaman yang baik, bukan hanya sekedar rasa takut akan penyakit. Suksesnya program kesehatan di Indonesia tergantung pada sinergi antara program pemerintah dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Komunikasi yang efektif dan strategi yang tepat sasaran menjadi kunci keberhasilan upaya ini.