Site icon Metro Kompas

Rahasia Alcatraz: Trump Ingin Buka Penjara Legendaris Ini?

Rahasia Alcatraz: Trump Ingin Buka Penjara Legendaris Ini?

Sumber: Detik.com

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru-baru ini menghebohkan publik dengan rencana kontroversialnya: membuka kembali dan memperluas penjara Alcatraz, yang telah ditutup lebih dari 60 tahun. Pengumuman ini disampaikan melalui platform media sosial miliknya, Truth Social. Trump menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya kejahatan di AS.

Ia menganggap Amerika telah terlalu lama terganggu oleh para penjahat yang dianggapnya kejam, berulang kali melakukan kejahatan, dan tidak memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Trump berpendapat bahwa AS dulu lebih tegas dalam menangani kejahatan.

Rencana Pembukaan Kembali Alcatraz

Trump secara tegas memerintahkan beberapa lembaga terkait, termasuk Biro Penjara, Departemen Kehakiman, FBI, dan Keamanan Dalam Negeri, untuk membuka kembali Alcatraz. Lebih dari itu, ia menginginkan penjara tersebut diperluas dan direnovasi untuk menampung para penjahat paling berbahaya di AS.

Alcatraz, yang terkenal dengan julukan “The Rock,” memang memiliki sejarah sebagai penjara federal yang paling keras di AS. Reputasinya yang menakutkan bahkan melahirkan ungkapan populer: jika Anda melanggar hukum di Amerika, Anda akan berakhir di Alcatraz. Namun, rencana Trump ini telah memicu perdebatan luas tentang efektivitas dan implikasi dari langkah tersebut.

Sejarah dan Fakta Menarik Alcatraz

Awalnya, pulau tempat Alcatraz berada dikenal oleh penjelajah Spanyol sebagai Isla de los Alcatraces (Pulau Pelikan). Setelah AS menguasai California, pulau tersebut dijadikan benteng militer pada tahun 1850-an. Lebih dari seratus meriam ditempatkan di sana untuk mencegah serangan asing dan melindungi tambang emas California.

Benteng tersebut juga berperan penting dalam mencegah Konfederasi mengambil alih San Francisco selama Perang Saudara. Seiring waktu, fungsi Alcatraz berubah menjadi penjara umum, yang kemudian dikenal karena reputasinya yang mengerikan.

Kehidupan di Alcatraz: Lebih dari Sekedar Mitos

Alcatraz menjadi tempat penahanan bagi penjahat paling berbahaya dan dianggap “tak tertanggulangi” di penjara lain. Meskipun sering digambarkan sebagai tempat yang sangat kejam dalam film dan televisi, realitanya tidak selalu demikian.

Para tahanan seringkali mendapat sel sendiri. Ironisnya, beberapa tahanan dari penjara lain bahkan meminta untuk dipindahkan ke Alcatraz karena tingkat kekerasan yang lebih rendah. Ketatnya peraturan dan sedikitnya waktu luang menjadi alasan utama mengapa penjahat terkenal dikirim ke sana. Bahkan, tahanan di Alcatraz mandi dengan air hangat, sebuah strategi untuk mencegah pelarian mengingat suhu air teluk yang sangat dingin.

Peluang Kabur yang Minim

Kasus pelarian Frank Morris, John Anglin, dan Clarence Anglin pada tahun 1962 menjadi salah satu kisah paling terkenal dalam sejarah Alcatraz. Mereka mencoba kabur menggunakan rakit yang terbuat dari jas hujan. Nasib mereka hingga kini masih menjadi misteri.

Dari 36 orang yang mencoba kabur selama 29 tahun Alcatraz beroperasi (1934-1963), 23 berhasil ditangkap kembali, 6 tewas, dan 2 tenggelam. Lima orang lainnya, termasuk Morris dan bersaudara Anglin, berhasil mencapai laut namun menghilang tanpa jejak.

Alcatraz dan Gerakan Protes Mahasiswa

Pada tahun 1969, sekelompok mahasiswa menyerbu Alcatraz yang telah ditinggalkan. Mereka melakukan protes untuk menyoroti kebijakan pemerintah AS terkait relokasi penduduk asli Amerika ke kota-kota. Protes yang dipimpin oleh Richard Oakes dari San Francisco State College berlangsung selama 19 bulan.

Protes ini akhirnya berakhir dengan hasil positif. Presiden Richard Nixon mengakhiri penyitaan tanah suku Indian oleh pemerintah, menjadi bukti keberhasilan aksi protes tersebut.

Penutupan Alcatraz: Faktor Biaya

Alcatraz ditutup pada tahun 1963 bukan karena masalah hak asasi manusia atau karena penjara itu terlalu kejam. Penutupan tersebut disebabkan oleh biaya perawatan yang sangat tinggi.

Lokasi Alcatraz di tengah laut menyebabkan air asin terus mengikis bangunan. Biaya perawatan mencapai $10,10 per tahanan per hari (dalam nilai dolar tahun 1950-an), tiga kali lipat lebih mahal daripada penjara federal lainnya. Pengiriman air tawar dari daratan juga menambah beban biaya yang signifikan.

Alcatraz Kini: Surga Burung

Tanpa penghuni manusia, Alcatraz menjadi habitat bagi berbagai spesies burung. Pulau tersebut kini menjadi rumah bagi ribuan burung dari sembilan spesies berbeda. Layanan taman nasional setempat bahkan menawarkan tur khusus untuk mengamati kehidupan burung di Alcatraz.

Keberadaan burung-burung ini memiliki kaitan menarik dengan sejarah Alcatraz. Robert Stroud, seorang narapidana yang dikenal sebagai “Manusia Burung Alcatraz,” menjadi ahli burung selama masa tahanannya di pulau tersebut.

Rencana Trump untuk membuka kembali Alcatraz menimbulkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran. Apakah rencana ini akan efektif mengatasi masalah kejahatan di AS? Atau justru akan mengulang kesalahan masa lalu dan menimbulkan masalah baru? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Namun, sejarah dan fakta menarik Alcatraz mengingatkan kita pada kompleksitas sistem peradilan dan tantangan dalam menangani kejahatan.

Exit mobile version