Berita

Polusi Batu Bara Marunda: Pramono-Dedi, Bantu Warga!

Polusi udara akibat aktivitas bongkar muat batu bara kembali menjadi momok bagi warga Marunda, Jakarta Utara. Keluhan warga terkait polusi ini telah berulang kali disampaikan, namun masalah tersebut belum juga terselesaikan.

Warga mendesak Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk turun tangan menyelesaikan permasalahan ini. Aktivitas bongkar muat batu bara yang dilakukan di dermaga perairan Bekasi, sekitar tiga mil dari Marunda Ujung, dinilai sangat mengganggu kesehatan dan lingkungan.

Warga Marunda Menuntut Penghentian Bongkar Muat Batu Bara

Keluhan warga Marunda bukan tanpa alasan. Aktivitas bongkar muat batu bara tersebut menimbulkan polusi udara yang cukup signifikan.

Asap hitam yang dihasilkan dari aktivitas tersebut seringkali terbawa angin menuju Marunda Ujung, menyebabkan gangguan pernapasan bagi warga. Banyak warga yang mengeluhkan sesak napas, batuk, bahkan penyakit TBC.

Selain masalah pernapasan, debu batu bara juga mengakibatkan iritasi kulit. Panas yang ditimbulkan dari tumpukan batu bara, ditambah terik matahari, membuat warga merasa terbakar.

Dampak Lingkungan dan Kesehatan Akibat Polusi Batu Bara

Dampak buruk polusi batu bara terhadap kesehatan warga sudah sangat terasa. Penyakit pernapasan seperti batuk, sesak napas, dan TBC meningkat di wilayah tersebut.

Tak hanya kesehatan, lingkungan pesisir laut juga terancam. Pencemaran akibat aktivitas bongkar muat batu bara ini berpotensi merusak ekosistem laut di sekitar Marunda.

Warga mendesak pemerintah untuk memperhatikan dampak lingkungan dan kesehatan akibat aktivitas tersebut. Mereka menuntut adanya tindakan nyata untuk mengatasi masalah ini.

Perlu Solusi Jangka Panjang untuk Masalah Polusi Batu Bara di Marunda

Meskipun sempat dihentikan pada tahun 2022, aktivitas bongkar muat batu bara kini kembali beroperasi di lokasi yang berbeda. Hal ini menunjukkan kurangnya pengawasan dan solusi yang komprehensif.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat perlu berkolaborasi untuk mencari solusi jangka panjang yang efektif. Ini bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga masalah kesehatan masyarakat.

Langkah-langkah yang perlu diambil meliputi pengawasan yang ketat, penegakan hukum terhadap pelanggar, dan penyediaan solusi alternatif yang ramah lingkungan untuk kegiatan bongkar muat batu bara.

  • Penegakan hukum yang tegas terhadap perusahaan yang melakukan pelanggaran.
  • Pengawasan yang lebih ketat terhadap aktivitas bongkar muat batu bara.
  • Penelitian lebih lanjut untuk mencari solusi alternatif yang ramah lingkungan.
  • Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai dampak polusi batu bara.

Tono (48), Abdullah (42), dan Ganda (50) mewakili banyak warga Marunda yang menuntut solusi segera. Mereka berharap pemerintah tidak hanya berdiam diri dan benar-benar memperhatikan keluhan masyarakat.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan tanggung jawab pemerintah dalam melindungi kesehatan dan kesejahteraan warganya. Perlu komitmen kuat dari berbagai pihak untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan. Solusi yang komprehensif dan berkelanjutan harus segera diterapkan demi menjaga kesehatan dan lingkungan di Marunda.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button