Site icon Metro Kompas

Meta Incar Scale AI? Rahasia Perplexity Terungkap!

Meta Incar Scale AI? Rahasia Perplexity Terungkap!

Sumber: Liputan6.com

Meta, perusahaan induk Facebook, batal mengakuisisi startup kecerdasan buatan (AI) Perplexity. Informasi ini didapatkan dari sumber anonim di CNBC, yang menyebutkan pembicaraan akuisisi tersebut berakhir tanpa kesepakatan. Meskipun terdapat laporan yang menyebut Perplexity yang menarik diri, baik Meta maupun Perplexity sendiri menolak berkomentar resmi terkait hal ini.

Kegagalan akuisisi Perplexity tak menyurutkan langkah Meta di bidang AI. Sebaliknya, perusahaan ini langsung bergerak cepat dengan investasi besar-besaran ke perusahaan AI lain.

Investasi Besar Meta ke Scale AI

Meta telah menginvestasikan dana sebesar US$ 14,3 miliar (sekitar Rp 230 triliun) ke Scale AI. Investasi ini memberikan Meta kepemilikan 49 persen saham di Scale AI, meskipun tanpa hak suara dalam pengambilan keputusan perusahaan. Langkah strategis ini menunjukkan komitmen Meta dalam persaingan AI global yang semakin ketat.

Pendiri Scale AI, Alexandr Wang, beserta sejumlah karyawannya akan bergabung dengan Meta sebagai bagian dari kesepakatan ini. Ini menunjukan upaya Meta untuk memperkuat kapabilitas internalnya di bidang AI.

Scale AI: Mitra Strategis Meta di Dunia AI

Scale AI, perusahaan yang didirikan oleh Alexandr Wang pada tahun 2016, kini memiliki valuasi lebih dari US$ 29 miliar setelah investasi dari Meta. Scale AI berfokus pada berbagai bidang bisnis, termasuk pemerintahan dan laboratorium, untuk mengoptimalkan pemanfaatan kecerdasan buatan.

Kemitraan Meta dan Scale AI bukan sekadar transaksi finansial, melainkan juga langkah strategis untuk bersaing di ranah AI. Wang sendiri akan memimpin laboratorium penelitian AI di Meta yang beranggotakan 50 orang.

Laboratorium ini akan berfokus pada pengembangan kecerdasan buatan super (ASI), sistem AI yang diproyeksikan melampaui kemampuan kognitif manusia.

Alexandr Wang dan Visi Masa Depan AI

Alexandr Wang, CEO Scale AI, menyambut baik investasi Meta dan melihatnya sebagai pengakuan atas pencapaian Scale AI hingga saat ini. Ia menegaskan bahwa perjalanan Scale AI di bidang AI masih panjang dan penuh potensi.

Wang menekankan bahwa Scale AI berupaya untuk menjembatani nilai-nilai kemanusiaan dan teknologi. Hal ini bertujuan untuk membantu klien mereka merealisasikan potensi penuh dari AI.

Lebih dari 1.500 karyawan Scale AI telah bekerja di perusahaan tersebut sejak didirikan. Sejumlah karyawan akan mengikuti Wang untuk bekerja di Meta.

Meskipun meninggalkan Scale AI, Wang akan tetap menjadi anggota dewan direksi perusahaan. Ia menggambarkan kepindahannya sebagai sebuah proses yang manis sekaligus pahit.

Ambisi Meta: Menciptakan AI Superintelligence

Mark Zuckerberg, CEO Meta, sedang membangun tim elit untuk menciptakan AI superintelligence. Tim ini akan terdiri dari para ahli AI terbaik, mulai dari peneliti hingga insinyur infrastruktur.

Proses perekrutan dilakukan melalui grup WhatsApp internal bernama ‘Recruiting Party’. Kandidat potensial bahkan diundang untuk makan siang atau makan malam di kediaman Zuckerberg di California.

Target jangka panjang Zuckerberg adalah menciptakan AI superintelligence yang kemampuan intelektualnya jauh melampaui manusia. Ini merupakan langkah besar melampaui Artificial General Intelligence (AGI) yang menjadi fokus banyak perusahaan teknologi saat ini.

AGI sendiri merujuk pada mesin dengan kecerdasan buatan setara manusia, sedangkan superintelligence menunjukkan AI yang jauh lebih cerdas dari manusia.

Langkah Meta dalam investasi besar ke Scale AI dan upaya membangun tim elit untuk mengembangkan AI superintelligence menunjukkan ambisi besar perusahaan untuk menjadi pemain utama di bidang AI. Kegagalan akuisisi Perplexity tampaknya tidak menghalangi langkah Meta untuk mencapai tujuan jangka panjangnya di dunia kecerdasan buatan yang terus berkembang. Langkah selanjutnya Meta di dunia AI akan sangat dinantikan.

Exit mobile version