Mason Mount, gelandang Manchester United, telah melewati dua tahun yang penuh frustrasi. Cedera yang berulang membuatnya lebih banyak menghabiskan waktu di ruang perawatan daripada di lapangan hijau.
Setelah bergabung dengan MU pada tahun 2023 dengan mahar 60 juta poundsterling, Mount justru lebih sering absen. Hal ini tentu menjadi sorotan mengingat besarnya biaya transfer yang dikeluarkan.
Masa-masa Sulit di Old Trafford
Cedera otot dan hamstring menghantui Mount. Akibatnya, ia melewatkan hampir 50 pertandingan, setara dengan satu musim penuh.
Jumlah penampilannya yang terbatas, hanya 45 kali di semua kompetisi, dengan hanya sekali menjadi starter, menunjukkan betapa beratnya perjuangan Mount.
Kebangkitan dan Performa yang Membaik
Namun, dalam dua bulan terakhir, situasi Mount mulai berubah. Sejak awal April, ia telah bermain delapan kali di Premier League dan total 12 kali jika dihitung bersama penampilannya di Liga Europa.
Empat dari 12 penampilan tersebut ia jalani sebagai starter, termasuk saat MU dikalahkan Chelsea 0-1. Ini menunjukkan pemulihannya dan kembalinya performa terbaiknya.
Harapan untuk Masa Depan
Mount berharap cedera tidak lagi mengganggunya agar dapat tampil konsisten di tim utama Setan Merah. Ia ingin berkontribusi maksimal, termasuk pada final Liga Europa.
“Saya lebih banyak menghabiskan waktu di Carrington di ruang perawatan daripada berlatih,” ungkap Mount kepada ESPN.
Ia menambahkan, “Saya hanya bisa menonton dari tribun saat ingin bermain. Saya memberikan segalanya untuk pulih dan kembali bermain secepat mungkin.”
Pengalaman pahit tersebut memberikan pelajaran berharga bagi Mount. “Ini memang sulit, tetapi saya belajar banyak dari momen-momen ini,” ujarnya.
Mount merasa kini ia sudah kembali dan lebih baik dari sebelumnya. Ia pun lebih menghargai waktu bermainnya.
“Dua tahun yang berat, tetapi saya tetap fokus dan yakin momen seperti ini akan kembali,” tambahnya.
Mount menunjukkan ketabahan dan tekadnya untuk bangkit dari keterpurukan. Ia optimistis akan terus menunjukkan performa terbaiknya di sisa musim ini dan musim-musim berikutnya.
Kisah perjuangan Mount ini menjadi inspirasi bagi para pemain muda lainnya yang juga menghadapi tantangan serupa. Kegigihan dan kerja kerasnya menjadi kunci kesuksesan dalam memulihkan kondisi dan penampilannya di lapangan hijau.