Kudis vs Kurap: Kenali Perbedaan Gejala, Penyebab & Pengobatannya

Gejala kudis dan kurap memang seringkali membingungkan karena kemiripannya. Kedua kondisi ini sama-sama menimbulkan rasa gatal pada kulit dan bersifat menular. Namun, penting untuk memahami perbedaannya karena pengobatan yang tepat bergantung pada diagnosis yang akurat. Artikel ini akan menjelaskan perbedaan kudis dan kurap berdasarkan gejala, penyebab, dan pengobatannya.
Perbedaan Kudis dan Kurap Berdasarkan Gejala
Kurap dan kudis, meskipun sama-sama menyebabkan gatal, memiliki manifestasi kulit yang berbeda. Kudis, disebabkan oleh tungau *Sarcoptes scabiei*, sementara kurap disebabkan oleh infeksi jamur. Perbedaan ini penting untuk menentukan pengobatan yang tepat.
Gejala kudis biasanya muncul 2-6 minggu setelah terpapar tungau, meskipun bisa lebih cepat (1-4 hari) jika pernah terinfeksi sebelumnya. Gatal yang ditimbulkan sangat intens, terutama di malam hari.
Tanda dan Gejala Kudis
Ruam kudis tampak sebagai benjolan kecil, keras, dan membentuk garis-garis di kulit. Benjolan ini bisa berwarna merah atau menyerupai jerawat.
Pada beberapa kasus, ruam kudis muncul di tangan dengan bercak bersisik, mirip eksim. Luka lecet sering muncul di pagi hari dan berpotensi terinfeksi.
Kudis parah (kudis kerak) ditandai dengan kerak tebal di kulit. Pengobatan segera sangat penting untuk mencegah komplikasi.
Perbedaan Kudis dan Kurap Berdasarkan Penyebab
Kudis disebabkan oleh tungau mikroskopis *Sarcoptes scabiei*, yang menggali terowongan di bawah kulit untuk bertelur. Reaksi alergi terhadap tungau, telur, dan kotorannya menyebabkan gatal hebat.
Penularan kudis terjadi melalui kontak fisik dekat, berbagi tempat tidur, atau pakaian. Pengobatan untuk seluruh keluarga atau kontak dekat seringkali direkomendasikan.
Penyebab Kudis
Tungau betina membuat terowongan di bawah kulit dan bertelur di dalamnya. Larva yang menetas kemudian bergerak ke permukaan kulit, berkembang biak, dan menyebar.
Gatal yang dialami adalah reaksi alergi terhadap tungau dan produknya. Kontak dekat dan berbagi barang pribadi dengan penderita dapat menyebabkan penularan.
Penyebab Kurap
Kurap disebabkan oleh berbagai jenis jamur dermatofit. Infeksi dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk kulit kepala, tubuh, selangkangan, kaki, dan kuku.
Penularan kurap bisa terjadi melalui kontak langsung dengan orang atau hewan yang terinfeksi, atau melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi jamur.
Jamur penyebab kurap dapat ditemukan pada hewan peliharaan (seperti anjing dan kucing), manusia, maupun lingkungan sekitar. Kebersihan diri dan lingkungan sangat penting untuk mencegah penularan.
Perbedaan Kudis dan Kurap Berdasarkan Pengobatan
Diagnosis kudis dan kurap dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan mikroskopis sampel kulit. Dokter akan mencari keberadaan tungau kudis atau jamur penyebab kurap.
Pengobatan kudis biasanya melibatkan krim atau losion topikal seperti permetrin, yang membunuh tungau dan telurnya. Ivermektin oral mungkin diresepkan untuk kasus yang parah atau jika pengobatan topikal tidak efektif.
Pengobatan Kudis
Krim permetrin dioleskan ke seluruh tubuh (dari leher ke bawah) dan dibiarkan selama 8-10 jam. Pengobatan untuk kontak dekat juga direkomendasikan, meskipun mereka belum menunjukkan gejala.
Krotamiton juga bisa digunakan, namun keamanan penggunaannya pada anak-anak, lansia, dan ibu hamil/menyusui masih perlu dipertimbangkan.
Pengobatan Kurap
Pengobatan kurap umumnya melibatkan obat antijamur topikal (seperti terbinafine) untuk infeksi kecil. Infeksi yang lebih luas mungkin memerlukan obat antijamur oral.
Pengobatan kurap kepala selalu membutuhkan obat antijamur oral dan pengobatannya bisa memakan waktu lebih lama (6-10 minggu). Pemeriksaan ulang diperlukan untuk memantau perkembangan pengobatan.
Kesimpulannya, meskipun kudis dan kurap memiliki gejala yang mirip, penyebab dan pengobatannya berbeda. Diagnosis yang tepat oleh dokter sangat penting untuk memastikan penanganan yang efektif dan mencegah penyebaran penyakit. Perawatan yang cepat dan tepat akan mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh kedua penyakit kulit ini.