Site icon Metro Kompas

Kelompok Yahudi AS: Trump Hentikan Bantuan Militer Israel-Iran

Kelompok Yahudi AS: Trump Hentikan Bantuan Militer Israel-Iran

Sumber: Kompas.com

Tegangnya situasi geopolitik di Timur Tengah kembali memanas. Jewish Voice for Peace (JVP), sebuah kelompok advokasi Yahudi di Amerika Serikat, mendesak pemerintahan Donald Trump untuk menghentikan pasokan senjata ke Israel dan mengakhiri konflik dengan Iran. Pernyataan tegas ini muncul di tengah meningkatnya pertempuran antara Israel dan Iran, yang dikhawatirkan akan memicu perang regional besar-besaran.

JVP, melalui akun Twitter resminya, menyerukan penghentian segera eskalasi konflik. Kelompok ini mengecam serangan udara brutal Israel di Iran dan menyoroti penderitaan rakyat Iran yang hidup di bawah pemerintahan represif. Mereka juga memperingatkan potensi bencana kemanusiaan akibat perang regional skala besar.

Seruan JVP untuk Menhentikan Konflik Israel-Iran

JVP menekankan keprihatinan mendalam mereka atas dampak perang terhadap warga sipil Iran. Serangan-serangan yang dilakukan Israel telah menelan ratusan korban jiwa.

Kelompok ini secara langsung menuding pemerintahan Trump sebagai pemicu konflik. Trump, menurut JVP, telah meningkatkan retorika agresif, termasuk ancaman intervensi militer AS dan rencana pemindahan massal warga Teheran.

JVP juga mengkritik impunitas internasional yang selama ini dinikmati Israel atas dugaan kejahatan perang terhadap Palestina. Dukungan tanpa syarat dari AS semakin memperparah situasi, menurut JVP.

Bantuan Militer AS untuk Israel dan Dampaknya

Amerika Serikat secara rutin memberikan bantuan militer kepada Israel, mencapai setidaknya 3,8 miliar dollar AS per tahun. Angka ini belum termasuk miliaran dollar AS tambahan yang dialokasikan sejak dimulainya serangan Israel di Gaza pada Oktober 2023.

JVP mengecam aliran bantuan ini, yang menurut mereka justru memperkuat kemampuan Israel untuk melancarkan serangan brutal terhadap warga Palestina dan kini, terhadap Iran.

Kelompok tersebut berpendapat bahwa dukungan AS telah menciptakan siklus kekerasan yang berkelanjutan dan menghambat upaya perdamaian. Mereka mendesak AS untuk meninjau kembali kebijakan bantuan militernya kepada Israel.

Dilema Trump dan Kemungkinan Intervensi AS

Donald Trump dihadapkan pada dilema yang pelik. Dalam dua minggu ke depan, ia harus memutuskan apakah AS akan terlibat secara militer dalam konflik Israel-Iran.

Meskipun demikian, Trump menyatakan masih ada peluang untuk negosiasi damai dengan Iran. Keputusan akhirnya akan bergantung pada perkembangan situasi politik dan kemungkinan negosiasi dalam waktu dekat.

Laporan dari *The Wall Street Journal* menyebutkan bahwa Trump sebenarnya telah menyetujui rencana serangan terhadap Iran, namun hingga saat ini masih menunda pelaksanaannya. Hal ini menunjukkan keraguan dan pertimbangan yang matang dari Trump sebelum mengambil langkah yang berpotensi memicu perang besar.

Sementara itu, upaya diplomasi terus dilakukan. Iran dan para diplomat Eropa berencana menggelar pertemuan di Jenewa. Pertemuan ini akan dihadiri oleh pejabat tinggi dari Inggris, Perancis, Jerman, Uni Eropa, dan Iran. Semoga pertemuan ini dapat membuka jalan menuju penyelesaian damai.

Situasi di Timur Tengah tetap rawan dan penuh ketidakpastian. Desakan JVP untuk menghentikan aliran senjata ke Israel dan mengakhiri konflik dengan Iran mencerminkan keprihatinan global akan potensi bencana kemanusiaan yang lebih besar. Peran diplomasi dan pencarian solusi damai menjadi sangat krusial untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.

Exit mobile version