Vaksinasi HPV: Perlindungan Optimal untuk Pencegahan Kanker Serviks dan Penyakit Terkait
Vaksin Human Papilloma Virus (HPV) menjadi kunci penting dalam upaya pencegahan kanker serviks, penyakit yang mengancam kesehatan perempuan. Lebih dari sekadar mencegah kanker serviks, vaksin HPV juga memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit lain yang disebabkan oleh virus HPV, seperti kutil kelamin, kanker anus, dan kanker rongga mulut. Pemberian vaksin ini terbukti efektif, terutama jika diberikan pada waktu yang tepat.
Ketepatan waktu pemberian vaksin sangat mempengaruhi tingkat efektivitasnya. Semakin dini vaksin diberikan, semakin besar peluang untuk mendapatkan perlindungan maksimal.
Waktu Ideal Vaksinasi HPV: Sebelum Aktif Seksual
Vaksin HPV paling efektif diberikan sebelum seseorang memulai aktivitas seksual. Hal ini dikarenakan sistem imun pada usia tersebut masih optimal dan belum terpapar virus HPV.
Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.OG(K), Ketua Kelompok Kerja Eliminasi Kanker Serviks Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), menjelaskan bahwa proteksi vaksin HPV akan jauh lebih maksimal jika diberikan pada individu yang belum pernah terpapar virus atau melakukan hubungan seksual.
Pemberian vaksin pada usia praremaja atau sebelum menikah merupakan waktu yang ideal. Efektivitas vaksin akan mencapai tingkat tertinggi pada usia ini. Sistem imun yang masih prima akan merespon vaksin dengan optimal.
Vaksinasi HPV Pasca Melahirkan dan pada Anak Usia Sekolah Dasar
Selain untuk remaja dan perempuan pra-nikah, vaksinasi HPV tetap direkomendasikan pasca melahirkan. Setelah kondisi tubuh kembali normal, vaksin dapat diberikan untuk mencegah kanker serviks.
Proses persalinan menjadi momen yang tepat untuk melakukan evaluasi kesehatan, termasuk vaksinasi HPV sebagai langkah pencegahan. Vaksin akan bekerja optimal dalam membentuk antibodi setelah tubuh pulih sepenuhnya.
Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, Sp.OG(K), Ketua Umum POGI, menekankan pentingnya vaksinasi HPV pada anak usia sekolah dasar, khususnya usia 8 tahun atau kelas 5 SD. Hal ini sejalan dengan program nasional Kementerian Kesehatan tahun 2023 yang memperluas jangkauan vaksinasi HPV hingga ke anak SD.
Anak-anak usia tersebut memiliki sistem imun yang masih baik, sehingga cukup dengan dua dosis vaksin. Berbeda dengan orang dewasa yang membutuhkan tiga dosis, respon imun anak lebih kuat, mengurangi jumlah dosis yang diperlukan.
Vaksinasi HPV: Manfaat untuk Perempuan Menikah dan Belum Memiliki Anak
Perempuan yang telah menikah atau belum memiliki anak tetap dapat menerima manfaat dari vaksinasi HPV. Vaksin ini memberikan perlindungan terhadap berbagai tipe HPV penyebab kanker serviks dan kutil kelamin.
Vaksinasi HPV tidak hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga berkontribusi pada upaya pencegahan kanker serviks di tingkat komunitas. Program vaksinasi yang luas akan membantu menekan angka kejadian kanker serviks di Indonesia. Upaya pencegahan ini sangat penting mengingat tingginya angka kejadian kanker serviks di Indonesia.
Vaksinasi HPV merupakan investasi jangka panjang untuk kesehatan reproduksi perempuan. Dengan perlindungan yang diberikan, risiko terkena berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus HPV dapat diminimalisir. Langkah ini sangat penting untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup perempuan Indonesia.
