Gaya Hidup

Jantung Berdebar Saat Santai? Waspadai SVT & Aritmia di Usia Muda!

Pernahkah Anda mengalami jantung berdebar kencang secara tiba-tiba, bahkan saat sedang istirahat atau hendak tidur? Kondisi ini, meski tampak sepele, bisa menjadi pertanda awal gangguan irama jantung atau aritmia. Aritmia dapat mengancam, bahkan pada usia muda yang terlihat sehat.

Salah satu jenis aritmia yang sering luput dari perhatian adalah Supraventricular Tachycardia (SVT).

Meskipun banyak yang belum familiar dengan istilah SVT, kondisi ini berpotensi serius jika tidak ditangani segera.

Apa Itu Supraventricular Tachycardia (SVT)?

Dr. Dony Yugo Hermanto, Sp.JP (K), FIHA, spesialis jantung dan pembuluh darah subspesialis aritmia dari RS Siloam TB Simatupang, menjelaskan SVT sebagai aritmia dengan detak jantung jauh lebih cepat dari normal, umumnya di atas 150 denyut per menit (BPM).

Gejala SVT dapat muncul dan hilang tiba-tiba, sehingga sering kali tidak terdeteksi.

Banyak penderita SVT merasa sehat hingga suatu saat mengalami jantung berdebar kencang tanpa sebab yang jelas.

Dr. Dony menambahkan bahwa SVT seringkali sudah ada sejak lahir, namun baru menunjukkan gejala di masa remaja atau dewasa muda.

Mengapa SVT Sulit Dideteksi?

Detak jantung cepat saat berolahraga merupakan hal normal. Namun, debar jantung hebat saat istirahat perlu diwaspadai.

Banyak pasien datang dengan keluhan dada tidak nyaman atau sesak, namun saat diperiksa, detak jantungnya sudah kembali normal. Ini menyulitkan proses diagnosis.

Penggunaan smartwatch untuk memantau detak jantung saat gejala muncul sangat direkomendasikan. Data ini membantu dokter dalam menegakkan diagnosis.

Penyebab dan Komplikasi SVT

SVT disebabkan oleh adanya “jalur listrik” tambahan di jantung, mengganggu sinyal normal.

Bayangkan jantung sebagai sistem kelistrikan rumah; kabel tambahan akan membuat sistem menjadi kacau. Hal serupa terjadi pada SVT.

Pemicunya beragam, dari faktor bawaan hingga perubahan struktur jantung akibat penuaan. Pada anak muda, SVT umumnya karena kelainan bawaan sistem penghantar listrik jantung.

Jika dibiarkan, SVT dapat menyebabkan pingsan mendadak karena detak jantung ekstrem (hingga 250 BPM).

Bahkan, komplikasi terparah SVT adalah kematian mendadak, terutama pada kasus bawaan dengan denyut jantung melonjak hingga 300 BPM.

Kesimpulannya, mengenali gejala SVT dan melakukan pemantauan detak jantung secara berkala sangat penting. Konsultasikan segera ke dokter jika Anda mengalami detak jantung yang tidak normal untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi serius.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button