Haji 2023: Masjidil Haram Penuh, Jemaah Indonesia Diimbau Waspada

Kepadatan jamaah haji di Masjidil Haram diperkirakan akan meningkat signifikan pada 12 dan 13 Zulhijjah 1446 H (8 dan 9 Juni 2025). Hal ini disebabkan oleh perbedaan waktu kepulangan jamaah dari Mina, antara yang melaksanakan Nafar Awal dan Nafar Tsani.
Jamaah yang memilih Nafar Awal telah kembali ke Makkah pada 8 Juni 2025 untuk melaksanakan Thawaf Ifadah, ibadah puncak haji yang menandai akhir rangkaian ibadah utama. Sementara jamaah Nafar Tsani akan kembali ke Makkah pada 9 Juni 2025.
Masjidil Haram Diprediksi Padat, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Bersabar
Antisipasi kepadatan ekstrem di Masjidil Haram menjadi fokus utama pihak penyelenggara ibadah haji. Oleh karena itu, imbauan penting dikeluarkan untuk jamaah haji Indonesia.
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1446 H/2025 M, Muchlis M Hanafi, mengimbau agar jamaah haji Indonesia untuk tidak terburu-buru menuju Masjidil Haram pada 12 dan 13 Zulhijjah.
Imbauan ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan jamaah selama melaksanakan Thawaf Ifadah.
Nafar Awal dan Nafar Tsani: Dua Pilihan Waktu Kepulangan dari Mina
Nafar Awal merupakan pilihan bagi jamaah yang kembali ke Makkah pada 12 Zulhijjah sebelum matahari terbenam. Mereka akan langsung melaksanakan Thawaf Ifadah.
Sedangkan Nafar Tsani adalah pilihan bagi jamaah yang kembali ke Makkah pada 13 Zulhijjah, setelah matahari terbit.
Kedua pilihan ini sah secara agama, dan perbedaannya hanya terletak pada waktu kepulangan dari Mina.
Imbauan PPIH Arab Saudi untuk Kenyamanan dan Keselamatan Jemaah Haji Indonesia
Mengingat prediksi kepadatan jamaah di Masjidil Haram, PPIH Arab Saudi mengeluarkan beberapa imbauan penting bagi jamaah haji Indonesia.
- Setelah melaksanakan lempar jumrah, jamaah diminta langsung kembali ke hotel dan tidak langsung ke Masjidil Haram.
- Tetap berada di hotel selama 12-13 Zulhijjah untuk menghindari kepadatan dan memastikan keselamatan.
- Shalat dapat dilaksanakan di masjid terdekat atau mushola hotel.
- Ketua kloter, ketua rombongan, dan petugas haji akan mengawasi dan mengingatkan jemaah secara persuasif.
Imbauan ini sejalan dengan arahan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Prioritas utama adalah keselamatan dan kenyamanan seluruh jamaah haji.
Muchlis menekankan pentingnya kerjasama semua pihak untuk menciptakan suasana ibadah yang tertib dan aman.
Kondisi Masjidil Haram yang sangat padat memerlukan langkah antisipasi untuk menghindari potensi masalah.
Dengan mengikuti imbauan ini, diharapkan jamaah haji Indonesia dapat menyelesaikan ibadah haji dengan lancar, aman, dan nyaman. Semoga ibadah haji mereka diterima Allah SWT.