Pernahkah Anda mengalami gatal-gatal di seluruh tubuh tanpa sebab yang jelas? Sensasi gatal yang menyebar dan terus-menerus ini tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Mari kita telusuri penyebab dan solusi mengatasi masalah ini.
Gatal yang terasa di seluruh tubuh bisa disebabkan berbagai faktor, mulai dari kondisi kulit hingga penyakit sistemik. Memahami penyebabnya adalah langkah pertama untuk menemukan solusi yang tepat.
Penyebab Gatal-Gatal Seluruh Tubuh
Gatal-gatal yang menyeluruh bisa menandakan masalah kesehatan yang serius. Berikut beberapa penyebab umum yang perlu Anda perhatikan.
Penyakit Ginjal Kronis (Uremic Pruritus)
Gatal tanpa ruam yang menyebar ke seluruh tubuh bisa menjadi tanda gangguan fungsi ginjal. Pada gagal ginjal kronis, zat beracun menumpuk dalam darah karena ginjal tak mampu menyaringnya lewat urine.
Tubuh bereaksi dengan rasa gatal yang parah di kulit. Kondisi ini dikenal sebagai uremic pruritus. Menurut Kidney International Reports, hampir 40% pasien gagal ginjal yang menjalani dialisis mengalaminya.
Gangguan Hati
Gatal yang terus-menerus, terutama bila disertai perubahan warna kulit atau mata, patut diwaspadai. Ini bisa menjadi gejala gangguan hati, seperti kolestasis.
Kolestasis terjadi karena tersumbatnya aliran empedu, sehingga asam empedu menumpuk dan memicu gatal pada kulit (pruritus). Seringkali, pruritus muncul sebelum gejala gangguan hati lainnya.
Polisitemia Vera
Bayangkan, usai mandi air hangat, kulit malah terasa sangat gatal dan berjam-jam tak hilang. Ini bukan sekadar alergi sabun, tetapi bisa jadi gejala polisitemia vera.
Polisitemia vera merupakan gangguan darah langka yang menyebabkan produksi sel darah merah berlebihan. Kenaikan suhu tubuh, misalnya saat mandi, memicu pelepasan histamin dan rasa gatal.
Studi dari British Journal of Dermatology menunjukkan sekitar 40% pasien polisitemia vera mengalami gatal parah, terutama setelah mandi.
Hipotiroidisme
Hormon tiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme, termasuk kelembapan kulit. Jika produksi hormon tiroid menurun (hipotiroidisme), kulit menjadi kering dan mudah iritasi.
Kulit yang kering ini meningkatkan risiko gatal-gatal di seluruh tubuh. Hipotiroidisme seringkali luput dikenali, karena gejala utamanya seringkali berupa kelelahan dan kenaikan berat badan.
Gangguan Psikologis
Kadang, gatal-gatal bukan berasal dari masalah kulit, melainkan dari pikiran. Stres berat, kecemasan, atau depresi bisa memicu gatal kronis.
Kondisi ini disebut pruritus psikogenik. Banyak kasus pruritus kronis tanpa penyebab fisik ternyata berkaitan dengan masalah psikologis. Terapi yang dibutuhkan pun mencakup konseling dan obat antidepresan.
Diabetes
Diabetes melitus tidak hanya menyebabkan luka yang sulit sembuh dan haus yang berlebihan, tetapi juga gatal-gatal. Kadar gula darah tinggi merusak pembuluh darah dan saraf di kulit.
Kerusakan ini membuat kulit lebih kering dan mudah iritasi, sehingga menimbulkan gatal. Gatal akibat diabetes bisa terlokalisir atau menyebar ke seluruh tubuh.
Cara Mengatasi Gatal-Gatal Seluruh Tubuh
Setelah mengetahui penyebabnya, berikut beberapa cara untuk meredakan gatal:
- Oleskan pelembap setelah mandi untuk menjaga kelembapan kulit.
- Gunakan gel lidah buaya (aloe vera) untuk meredakan gatal.
- Obat antihistamin, salep kortikosteroid, atau losion calamine bisa membantu meredakan gatal. Konsultasikan dengan dokter untuk penggunaan yang tepat.
- Hindari mandi air hangat untuk mengurangi iritasi.
- Gunakan sabun tanpa pewangi dan bahan kimia keras.
- Hindari menggaruk untuk mencegah infeksi.
- Kenakan pakaian berbahan lembut dan longgar.
- Lakukan relaksasi atau meditasi untuk mengurangi stres.
Gatal di seluruh tubuh bisa memiliki berbagai penyebab. Penting untuk mengidentifikasi penyebabnya sebelum memulai pengobatan.
Jika gatal tak kunjung mereda meski telah mencoba berbagai cara, segera konsultasikan dengan dokter. Selain pengobatan, menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan juga sangat penting. Dengan pendekatan yang holistik, Anda dapat mengatasi gatal dan meningkatkan kualitas hidup.
