Konser solo G-Dragon di Jakarta pada 26 Juli 2025 telah dinantikan banyak penggemar. Antusiasme tersebut sayangnya berbanding terbalik dengan pengalaman pahit yang dialami sejumlah penggemar yang gagal mendapatkan tiket. Persaingan ketat dalam proses penjualan tiket daring menyebabkan banyak kekecewaan.
Para penggemar telah mempersiapkan berbagai strategi, mulai dari menyiapkan beberapa perangkat hingga berburu tiket sejak dini. Namun, kendala teknis dan tingginya permintaan tiket membuat banyak yang gigit jari. Kejadian ini menimbulkan berbagai cerita pilu dari para penggemar K-Pop di Indonesia.
Internet Tak Stabil, Mimpi Nonton G-Dragon Sirna
Eureka Foury (25), seorang penggemar asal Jakarta, menceritakan kegagalannya membeli tiket konser karena koneksi internet yang tidak stabil. Ia hampir berhasil mendapatkan tiket saat *presale membership*, namun kendala sinyal membuat proses pembayaran gagal.
Kejadian ini membuatnya merasa cemas dan campur aduk perasaannya. Kegagalan ini meninggalkan rasa kecewa yang mendalam.
Kecemasan Hingga Insomnia, War Tiket Konser G-Dragon
Margaretha Putri (28), penggemar lainnya, bahkan sampai tidak bisa tidur karena cemas menghadapi *war* tiket. Upayanya sia-sia karena semua kategori tiket yang diincarnya habis terjual.
Kecewa dan lelah, ia berharap promotor menambah hari konser mengingat besarnya penggemar G-Dragon di Indonesia. Menurutnya, satu hari konser tidak cukup menampung antusiasme penggemar.
Strategi Matang, Hasil Nihil: Delapan Perangkat Tak Mampu Menaklukkan Server
Annissa (34), seorang karyawan swasta, melibatkan tiga temannya untuk membantu mendapatkan tiket menggunakan delapan perangkat elektronik. Usaha maksimal ini pun sia-sia.
Meskipun telah menabung sejak Januari dan mengalokasikan dana Rp 5 juta, termasuk untuk membeli *lightstick* dan *freebies*, ia tetap gagal mendapatkan tiket. Uang yang telah disiapkan untuk konser hanya terbuang sia-sia.
Dana Jutaan Rupiah Tak Berhasil Membuka Jalan Menuju Konser
Aqsannata (27), penggemar asal Manado, telah menyiapkan anggaran hingga Rp 10 juta untuk konser G-Dragon. Namun, ia tetap gagal mendapatkan tiket.
Bantuan dari teman-temannya juga tak membuahkan hasil. Tiket yang sempat muncul pun memerlukan pembelian dua tiket sekaligus, sehingga ia harus kembali gigit jari.
Rahma (30), penggemar lainnya, juga bernasib serupa. Ia berencana menggunakan kartu kredit untuk membeli tiket kategori CAT 4 yang lebih terjangkau.
Namun, semua upayanya sia-sia karena tiket telah habis terjual. Ia mengaku menunggu cukup lama di antrean, namun pada akhirnya kehabisan tiket.
Pengalaman para penggemar ini menggambarkan betapa sulitnya mendapatkan tiket konser G-Dragon. Kegagalan ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari koneksi internet yang tidak stabil hingga tingginya antusiasme dan persaingan yang ketat. Kejadian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi penyelenggara konser di masa mendatang untuk meningkatkan sistem penjualan tiket dan mengantisipasi tingginya permintaan. Semoga ke depannya, para penggemar dapat menikmati konser idola mereka tanpa harus menghadapi kesulitan yang luar biasa seperti ini.
