Atlet berkuda muda Indonesia menyimpan potensi besar untuk bersaing di kancah internasional. Hal ini diungkapkan oleh Thorsten Wittenberg, pelatih senior dan pencari bakat utama dari Stable Ludger Beerbaum, Jerman, yang baru saja menyelesaikan pelatihan di Jakarta.
Namun, perkembangan tersebut terkendala minimnya kompetisi berkuda berskala internasional di Indonesia. Kehadiran lebih banyak event internasional dinilai krusial untuk mengasah kemampuan para atlet muda.
Potensi Besar Atlet Berkuda Muda Indonesia
Menurut Thorsten, potensi atlet berkuda muda Indonesia sangat menjanjikan. Mereka memiliki semangat dan bakat yang luar biasa.
Sayangnya, kurangnya kesempatan berkompetisi di level internasional menjadi hambatan utama. Hal ini berbeda jauh dengan kondisi di Eropa, tempat kompetisi kelas internasional digelar hampir setiap pekan.
Tantangan dan Peluang di Industri Berkuda Indonesia
Thorsten mencatat hanya ada tiga kompetisi FEI di Equinara sepanjang tahun. Ia berharap jumlahnya akan terus meningkat di masa mendatang.
Keterbatasan kompetisi internasional ini menjadi fokus utama yang harus dibenahi. Perlu upaya bersama untuk meningkatkan jumlah dan kualitas event berkuda di Indonesia.
Selain itu, penyediaan kuda berkualitas juga menjadi tantangan. Kualitas kuda berpengaruh signifikan pada performa atlet. Peningkatan level kompetisi juga diperlukan, misalnya dengan menaikkan ketinggian rintangan secara bertahap.
Kerja Sama LWEA dan Equinara: Membangun Masa Depan Equestrian Indonesia
Pelatihan intensif yang diselenggarakan di Jakarta International Equestrian Park (JIEP) merupakan bagian dari kerja sama antara Longines World Equestrian Academy (LWEA) dan Equinara Horse Sports. Kerja sama ini telah terjalin sejak 2019.
Program pelatihan yang berlangsung selama 15-22 Juni 2025 diikuti lebih dari 20 peserta dari Indonesia dan Australia. Peserta pelatihan berasal dari berbagai kelompok umur, mulai dari 11 hingga 32 tahun.
Indonesia dipilih sebagai pusat pelatihan utama LWEA di Asia, mengalahkan negara-negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Hal ini menunjukan kepercayaan LWEA terhadap potensi atlet berkuda Indonesia.
Program ini telah menunjukkan hasil yang signifikan. Jumlah peserta pelatihan meningkat tajam dari 21 orang pada tahun 2019 menjadi 80 orang di tahun 2025. Hal ini menandakan peningkatan minat dan kualitas atlet berkuda di Indonesia.
Adinda Yuanita, CEO Equinara Horse Sports, menekankan pentingnya pelatihan jangka panjang untuk menciptakan atlet berkuda Indonesia yang mampu bersaing di level global. Program kerja sama dengan LWEA merupakan satu-satunya program pelatihan equestrian berkelanjutan di Indonesia.
Partisipasi dalam kompetisi internasional sangat penting untuk meningkatkan kemampuan atlet. Kompetisi internasional menjadi ajang uji kemampuan dan pembelajaran bagi atlet muda Indonesia.
Keberhasilan program ini tak lepas dari komitmen dan kerja keras semua pihak. Ke depannya, perlu kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, pihak swasta, dan para pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan perkembangan berkelanjutan olahraga berkuda di Indonesia. Dengan peningkatan kualitas pelatihan dan kesempatan berkompetisi, atlet berkuda Indonesia dapat meraih prestasi gemilang di kancah internasional.