Dean Huijsen: Madrid Layak, Juventus Kenapa Tidak?

Mantan pelatih Juventus dan Real Madrid, Fabio Capello, mengungkapkan rasa terkejutnya atas keputusan Juventus melepas Dean Huijsen. Bek muda berbakat itu kini bersinar terang di Real Madrid, membuat Capello mempertanyakan kejelian manajemen Juventus dalam melihat potensi pemain.
Capello menilai Huijsen telah menunjukkan bakat luar biasa sejak awal kariernya. Keberhasilannya di Real Madrid di usia 20 tahun membuktikan potensi yang seharusnya sudah dilihat Juventus jauh lebih awal.
Kejutan Capello atas Keputusan Juventus
Capello, dalam wawancara dengan Gazzetta dello Sport, menyatakan kebingungannya. Mengapa pemain sekualitas Huijsen dilepaskan Juventus?
Menurutnya, jika Huijsen mampu bersaing di Real Madrid, maka ia seharusnya juga mampu berkontribusi signifikan bagi Juventus.
Pernyataan Capello ini menyoroti kegagalan Juventus dalam mengelola dan mengembangkan talenta muda yang dimiliki.
Perjalanan Singkat Huijsen dari Turin ke Bernabeu
Huijsen bergabung dengan akademi Juventus pada tahun 2021. Namun, ia hanya mendapatkan satu kesempatan bermain di tim utama selama musim 2023/2024.
Pada paruh kedua musim tersebut, Huijsen dipinjamkan ke AS Roma. Di sana, ia menunjukkan performa yang cukup solid.
Pada musim panas lalu, Juventus kemudian menjualnya ke Bournemouth dengan harga €15 juta plus bonus. Keputusan ini kini dinilai terlalu tergesa-gesa.
Penampilan impresif Huijsen di Premier League bersama Bournemouth menarik perhatian Real Madrid. Ia pun pindah ke Santiago Bernabeu.
Di Real Madrid, Huijsen dengan cepat menjadi pemain kunci. Hal ini semakin memperkuat kritikan Capello terhadap Juventus.
Huijsen Hadapi Juventus di Piala Dunia Antarklub: Momen Pembuktian
Ironisnya, Huijsen kini akan berhadapan dengan mantan klubnya. Real Madrid akan bertemu Juventus di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub.
Pertandingan tersebut dijadwalkan pada Rabu, 2 Juli 2025 dini hari WIB. Ini akan menjadi laga emosional bagi Huijsen.
Pertandingan ini menjadi kesempatan bagi Huijsen untuk membuktikan kemampuannya di level tertinggi. Ia akan menunjukkan kesalahan Juventus melepasnya.
Keberhasilan Huijsen di Real Madrid semakin menguatkan argumen Capello tentang kegagalan Juventus dalam mengembangkan pemain muda berbakat.
Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi klub-klub besar untuk lebih jeli dalam menilai dan mengembangkan potensi pemain muda di akademi mereka.
Ke depannya, Juventus diharapkan dapat melakukan evaluasi menyeluruh terkait sistem pembinaan pemain mudanya.
Semoga kejadian ini dapat menjadi inspirasi bagi klub lain untuk lebih cermat dalam menangani talenta muda yang dimiliki.
Kasus Huijsen menjadi pengingat betapa pentingnya kesabaran dan pengembangan yang tepat dalam membina pemain muda berbakat.