Berita

Cak Imin: Revolusi Pendidikan Pesantren, Masa Depan Cerah Indonesia

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengajak pesantren di Indonesia untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Ia menekankan pentingnya pesantren terbuka terhadap perubahan zaman agar tetap kompetitif di kancah global. Hal ini disampaikan Cak Imin menjelang Konferensi Internasional Transformasi Pesantren (KITP) yang akan digelar PKB pada 20 Juni 2025.

Sebagai Menko Pemberdayaan Masyarakat, Cak Imin menganggap transformasi pesantren sebagai hal krusial. Banyak negara di ASEAN dan dunia lainnya telah lebih dulu mengantisipasi perubahan zaman ini. Oleh karena itu, pesantren di Indonesia perlu melakukan penyesuaian yang signifikan.

Adaptasi Teknologi di Pesantren

Cak Imin mempertanyakan relevansi larangan penggunaan media sosial di beberapa pesantren Indonesia. Di beberapa negara, teknologi justru menjadi orientasi utama dalam pendidikan.

Ia menyoroti perlunya evaluasi terhadap berbagai aspek. Mulai dari kurikulum, metode pengajaran, hingga sistem belajar mengajar di pesantren.

Menurutnya, penyesuaian terhadap perkembangan teknologi merupakan keharusan. Pesantren harus mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Revitalisasi dan Kontekstualisasi Pendidikan Pesantren

Cak Imin menilai pendidikan di Indonesia telah mengalami revitalisasi dan kontekstualisasi seiring perubahan zaman. Hal ini terlihat selama kepemimpinan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud.

Dalam konteks tersebut, PKB menganggap pentingnya transformasi pesantren. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing pesantren.

Transformasi ini mencakup berbagai aspek. Mulai dari kurikulum, metode, hingga sistem belajar mengajar perlu dievaluasi dan disempurnakan.

Konferensi Internasional Transformasi Pesantren

PKB akan menyelenggarakan Konferensi Internasional Transformasi Pesantren pada 24-26 Juni 2025 di Hotel Sahid, Jakarta. Tema konferensi ini adalah “Pesantren Berkelas Menuju Indonesia Emas: Menyatukan Tradisi, Inovasi, dan Kemandirian”.

Konferensi ini akan menghadirkan berbagai narasumber terkemuka. Di antaranya Ketua Dewan Syura DPP PKB, Ketua Umum DPP PKB, dan beberapa pejabat penting di pemerintahan.

Beberapa narasumber yang diundang diantaranya Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, Prof. Dr. Nasaruddin Umar (mantan Menteri Agama RI), Prof. Dr. Abdul Mu’ti (mantan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI), dan Prof. Stella Christie (mantan Wamen Pendidikan Tinggi RI).

Konferensi ini diharapkan dapat menjadi wadah diskusi dan kolaborasi. Tujuannya untuk mengembangkan sistem pendidikan pesantren yang lebih modern dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Melalui konferensi ini, diharapkan akan tercipta sinar baru bagi pesantren Indonesia. Pesantren dapat menjadi lembaga pendidikan yang unggul dan berdaya saing tinggi di tingkat global, tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan budaya bangsa. Transformasi ini penting untuk mencetak generasi emas Indonesia yang berkualitas dan berakhlak mulia.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button