Pindah domisili seringkali memicu kebingungan, terutama dalam hal administrasi kendaraan bermotor. Banyak yang merasa proses cabut berkas motor atau mutasi cukup rumit, bahkan memilih jasa calo demi kemudahan, meskipun dengan biaya yang mahal. Artikel ini akan memandu Anda melalui proses tersebut secara rinci dan terpercaya. Dengan panduan ini, Anda dapat mengurus cabut berkas motor sendiri, menghemat biaya, dan menguasai prosesnya.
1. Langkah-Langkah Cabut Berkas Motor
Mengurus cabut berkas motor mutlak dilakukan jika Anda pindah domisili. Hal ini penting untuk mempermudah pembayaran pajak kendaraan di daerah baru. Proses ini dilakukan di kantor Samsat asal terbitnya BPKB atau tempat terdaftarnya pelat nomor.
Pertama, kunjungi kantor Samsat sesuai alamat di STNK atau BPKB Anda. Serahkan KTP dan BPKB asli kepada petugas loket mutasi.
Selanjutnya, Anda akan diminta mengisi formulir cek fisik kendaraan. Petugas akan melakukan pengecekan fisik, meliputi pengecekan nomor mesin dan rangka kendaraan Anda.
Hasil cek fisik dan dokumen pendukung lainnya akan diserahkan kembali kepada petugas mutasi. Jika semua berkas lengkap dan tidak ada kesalahan, petugas akan memberikan cap persetujuan.
Anda akan dipanggil dan diarahkan ke petugas loket cek fiskal. Isi dokumen yang dibutuhkan dan serahkan kembali kepada petugas.
Kemudian, Anda akan diarahkan ke kasir untuk membayar biaya cabut berkas dan pajak kendaraan yang tertunggak (jika ada). Setelah pembayaran, kembali ke loket pendaftaran.
Ambil formulir mutasi dan serahkan semua berkas yang telah disahkan. Anda akan menerima dua salinan kuitansi; simpan satu untuk pengambilan dokumen.
Biasanya, Anda perlu kembali ke Samsat dalam 5-7 hari. Datang ke loket fiskal untuk mendapatkan bukti penerimaan dan membayar biaya administrasi sekitar Rp10.000.
Legalisir dokumen yang telah diambil sebelumnya di loket pemeriksaan fisik. Anda akan menerima salinan dokumen yang telah dilegalisir dan kuitansi.
Bawa salinan dokumen dan BPKB asli ke loket berkas mutasi. Petugas akan mengembalikan BPKB asli dan tanda pembayaran STNK setelah berkas lengkap.
Dalam 1-2 hari berikutnya, kembali ke loket mutasi dengan membawa bukti pembayaran STNK. Bayar biaya sesuai nominal di STNK setelah Anda dipanggil.
Untuk BPKB baru, kunjungi Ditlantas Polda setempat. Siapkan berkas: salinan STNK baru, salinan BPKB, salinan KTP, BPKB asli, salinan legalisir cek fisik, dan salinan kuitansi pembelian motor.
Petugas akan memberitahukan biaya pengurusan BPKB baru, sekitar Rp80.000, yang dapat dibayarkan melalui bank yang ditentukan. Setelah pembayaran, Anda akan mendapat tanda terima untuk pengambilan BPKB.
Pada tanggal yang ditentukan, bawalah tanda terima dan salinan KTP untuk pengambilan BPKB. Petugas akan mencocokkan data sebelum menyerahkan BPKB baru Anda.
2. Persyaratan Cabut Berkas Motor
Sebelum memulai proses, pastikan Anda telah mempersiapkan semua persyaratan berikut:
* BPKB asli dan fotokopi.
* STNK asli dan fotokopi.
* KTP asli dan fotokopi (atas nama pemilik yang pindah domisili atau pemilik baru).
* Kuitansi bukti pembayaran unit kendaraan bekas (asli dan fotokopi), ditandatangani penjual lengkap dengan materai.
* Kuitansi kosong yang telah ditandatangani penjual.
* Faktur/Form A asli dan fotokopi.
3. Biaya Cabut Berkas Motor dan Balik Nama
Berdasarkan PP Nomor 76 Tahun 2020, biaya cabut berkas motor adalah Rp150.000, sementara untuk mobil Rp250.000. Namun, biaya tambahan akan dikenakan jika Anda melakukan balik nama secara bersamaan. Biaya tambahan ini meliputi pembuatan STNK baru, TNKB (pelat nomor baru), BBN-KB, dan BPKB baru. Besaran biaya tambahan akan bervariasi tergantung wilayah dan jenis kendaraan.
Proses cabut berkas motor, meskipun tergolong mudah, membutuhkan waktu yang cukup lama. Ketelitian dalam mempersiapkan berkas dan mengikuti setiap langkah dengan benar akan memperlancar proses mutasi kendaraan Anda. Pastikan untuk selalu menyimpan semua bukti pembayaran dan dokumen penting lainnya. Dengan persiapan yang matang, Anda dapat menyelesaikan proses ini tanpa kesulitan.