Bojonegoro memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan semangat “Hentikan Polusi Plastik”. Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah memimpin aksi bersih-bersih sampah plastik di Pasar Kedungadem, Kamis (5/6/2025). Aksi ini menjadi contoh nyata komitmen pemerintah dan masyarakat Bojonegoro dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Partisipasi aktif Bupati dan jajaran pejabat menunjukkan bahwa menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah semata. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah plastik yang baik.
Gerakan Bersama Atasi Polusi Plastik di Bojonegoro
Aksi bersih-bersih di Pasar Kedungadem merupakan bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Bupati Bojonegoro menekankan pentingnya perubahan perilaku individu dalam mengatasi masalah polusi plastik.
Polusi plastik, lanjut Bupati, merupakan ancaman serius yang tidak hanya merusak daratan, tetapi juga mencemari laut dan udara. Perubahan harus dimulai dari diri sendiri dengan komitmen mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Data Sampah Nasional dan Tantangan Pengelolaan di Bojonegoro
Data SIPSN tahun 2024 menunjukkan Indonesia menghasilkan 33,98 juta ton sampah, dengan 40,17% atau sekitar 13,64 juta ton belum dikelola dengan baik. Angka ini menjadi tantangan besar yang membutuhkan kolaborasi semua pihak.
Di Bojonegoro sendiri, jumlah sampah yang dihasilkan pada tahun 2024 mencapai 23.019 ton. Meskipun tingkat pengelolaan sampah sudah mencapai 99,37%, masih ada sekitar 144 ton sampah yang belum tertangani.
Target Pengelolaan Sampah 100% Tahun 2029
Pemerintah Indonesia menargetkan pengelolaan sampah 100% pada tahun 2029 sesuai Perpres No. 12 Tahun 2025. Target ini membutuhkan kerja keras dan komitmen dari seluruh lapisan masyarakat.
Untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, lembaga pendidikan, organisasi keagamaan, komunitas, dan masyarakat luas. Semua pihak harus berperan aktif dalam pengelolaan sampah.
Langkah Konkret Menuju Bojonegoro Bebas Polusi Plastik
Bupati Bojonegoro mengajak masyarakat untuk mengelola sampah dengan bijak melalui prinsip 3R: Reduce, Reuse, Recycle. Masyarakat diharapkan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memanfaatkan kembali barang bekas, dan mendaur ulang sampah yang dihasilkan.
Kegiatan bersih-bersih di Pasar Kedungadem diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Asisten Daerah, Staf Ahli, Kepala OPD, Camat, Forkopimcam, Kepala Desa, dan siswa. Partisipasi aktif semua pihak menjadi kunci keberhasilan upaya mengurangi polusi plastik.
- Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas belanja sendiri.
- Memilah sampah organik dan anorganik untuk memudahkan proses daur ulang.
- Mengolah sampah organik menjadi kompos untuk menyuburkan tanaman.
- Mendukung program pemerintah dalam pengelolaan sampah.
- Mensosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kepada keluarga dan tetangga.
Keberhasilan program pengelolaan sampah di Bojonegoro tidak hanya bergantung pada upaya pemerintah, namun juga kesadaran dan partisipasi aktif seluruh masyarakat. Dengan komitmen bersama, Bojonegoro dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi masalah polusi plastik dan mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat untuk generasi mendatang. Semoga aksi nyata ini menginspirasi daerah lain untuk turut serta dalam gerakan serupa.