Bojonegoro Perangi TBC, Stunting, dan Gizi Buruk: Strategi Jitu

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro gencar menekan angka stunting, gizi buruk, dan penyakit TBC. Upaya ini diwujudkan melalui program pembagian makanan tambahan bagi balita, ibu hamil, dan penderita TBC. Program ini merupakan investasi jangka panjang untuk membangun generasi Bojonegoro yang sehat dan berdaya saing.
Distribusi makanan tambahan secara resmi dimulai di Kecamatan Purwosari pada 5 Juni 2025. Wakil Bupati Nurul Azizah dan Ketua TP PKK Cantika Wahono turut hadir menyerahkan bantuan secara simbolis. Kehadiran kedua pemimpin perempuan ini menggarisbawahi komitmen Pemkab Bojonegoro dalam mewujudkan generasi sehat.
Penyaluran Makanan Tambahan untuk Cegah Stunting dan Gizi Buruk
Program ini menargetkan 621 kasus gizi bermasalah, 1.372 balita stunting di 28 kecamatan, 587 ibu hamil dengan KEK (Kurang Energi Kronis), dan 31 anak dengan gizi buruk. Bantuan makanan tambahan bukan hanya sekadar pemenuhan kebutuhan gizi, tetapi juga sebagai media edukasi.
Program ini juga menekankan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hal-hal sederhana seperti mencuci tangan, mengonsumsi air bersih, dan mengonsumsi makanan bergizi, sangat penting untuk penyerapan nutrisi optimal. Ibu hamil dan balita sangat membutuhkan asupan gizi yang memadai.
Edukasi dan Pemantauan Berkelanjutan
Selain penyaluran makanan tambahan, kegiatan ini juga menjadi momen edukasi tentang PHBS. Peserta program diajak untuk menerapkan kebiasaan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Edukasi dan pemantauan berkelanjutan sangat krusial untuk keberhasilan program.
Setelah penyerahan bantuan simbolis, Wakil Bupati dan Ketua TP PKK mengunjungi rumah penderita TBC di Purwosari. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bantuan sampai pada penerima yang tepat dan memberikan dukungan moral kepada mereka.
Dukungan dan Apresiasi terhadap Posyandu
Cantika Wahono memberikan apresiasi khusus kepada Posyandu Desa Sukowati. Posyandu ini berhasil masuk 5 besar tingkat Jawa Timur dan akan berlaga di tingkat nasional. Prestasi ini diharapkan dapat memotivasi posyandu lainnya di Bojonegoro.
Program ini akan berlanjut ke Kecamatan Kepohbaru dan Kapas. Pemkab dan TP PKK berkomitmen untuk memastikan program ini berjalan berkelanjutan, tepat sasaran, dan dievaluasi secara berkala. Efektivitas program akan terus dipantau untuk memastikan dampak positifnya bagi masyarakat.
Program pembagian makanan tambahan di Bojonegoro menjadi langkah nyata dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Investasi pada gizi dan kesehatan sejak dini merupakan kunci untuk menciptakan generasi masa depan yang sehat dan produktif. Komitmen Pemkab Bojonegoro dalam hal ini patut diapresiasi, mengingat upaya pencegahan jauh lebih efektif dan efisien daripada penanganan masalah kesehatan setelah munculnya penyakit atau gangguan gizi. Dengan pendekatan holistik yang mengintegrasikan penyaluran bantuan dengan edukasi dan pemantauan, diharapkan program ini dapat memberikan dampak signifikan bagi penurunan angka stunting dan gizi buruk di Bojonegoro.