Gaya Hidup

Bahaya Video Pendek untuk Anak: Psikolog Ungkap Risiko Fatal

Popularitas video pendek telah merambah berbagai kalangan usia, termasuk anak-anak. Hal ini menimbulkan kekhawatiran para ahli, khususnya mengenai dampaknya terhadap perkembangan otak dan kebiasaan belajar anak.

Saskhya Aulia Prima, Psikolog Anak dan Keluarga sekaligus Founder TigaGenerasi, menyarankan agar orang tua membatasi paparan anak terhadap video pendek. Ia menekankan pentingnya melindungi perkembangan kognitif anak dari efek negatif konsumsi konten singkat.

Bahaya Dopamin Instan dari Video Pendek

Konten video pendek memberikan rangsangan dopamin yang cepat. Ini membuat otak terbiasa dengan kepuasan instan.

Kebiasaan ini memicu mindless scrolling, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Konsumsi berlebihan video pendek dapat mengganggu konsentrasi dan kemampuan fokus jangka panjang.

Akibatnya, anak-anak mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang membutuhkan konsentrasi lebih lama, seperti membaca buku atau menyelesaikan pekerjaan rumah.

Dampak Negatif terhadap Perkembangan Otak Anak

Fokus dan rentang perhatian (attention span) anak perlu dilatih secara konsisten. Video pendek justru dapat menghambat perkembangan kemampuan ini.

Paparan terus menerus terhadap video pendek dapat mempengaruhi fungsi otak dan kemampuan fokus anak hingga dewasa. Oleh karena itu, sangat penting untuk membatasi konsumsinya.

Anak-anak yang terlalu sering menonton video pendek cenderung lebih mudah kehilangan konsentrasi dan mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran di sekolah.

Tips Mengatasi Kecanduan Video Pendek pada Anak

Solusi terbaik adalah membatasi akses anak terhadap video pendek. Jadikan video pendek bukan sebagai konsumsi harian.

Orang tua perlu lebih selektif dalam memilih konten digital untuk anak-anak. Prioritaskan konten edukatif dan sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Ada banyak alternatif lain yang lebih bermanfaat untuk anak, seperti membaca buku, bermain permainan edukatif, atau berinteraksi secara langsung dengan lingkungan sekitar.

Pengecualian dapat diberikan jika video pendek dibutuhkan untuk tugas sekolah. Namun, hal ini harus tetap berada di bawah pengawasan ketat orang tua.

Orang tua perlu berperan aktif dalam membimbing anak untuk menggunakan teknologi digital dengan bijak. Pendampingan dan komunikasi yang baik sangat penting dalam hal ini.

Ajarkan anak untuk menghargai waktu dan pentingnya konsentrasi dalam belajar. Batasi waktu penggunaan gadget dan dorong anak untuk melakukan aktivitas lain yang lebih produktif.

Kesimpulannya, meskipun video pendek memiliki sisi positif, dampak negatifnya terhadap perkembangan otak anak, terutama dalam hal konsentrasi dan rentang perhatian, tidak dapat diabaikan. Orang tua perlu bijak dalam mengelola akses anak terhadap konten digital agar perkembangan kognitifnya tetap optimal. Peran aktif orangtua dalam membimbing dan mengawasi penggunaan media digital sangat krusial untuk masa depan anak.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button