Penduduk Desa Mojosari, Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro, menyaksikan pertandingan sepak bola persahabatan yang penuh semangat dan keakraban. Laga ini mempertemukan tim FC Koramil 07, yang terdiri dari para Babinsa, melawan FC Parades, tim gabungan perangkat desa se-Kecamatan Kepohbaru. Suasana lapangan meriah dengan sorak sorai warga dan gelak tawa pemain. Lebih dari sekedar pertandingan, event ini bertujuan mempererat tali silaturahmi dan kerja sama antar elemen masyarakat.
Pertandingan persahabatan ini bukan sekadar ajang adu skill sepak bola. Lebih dari itu, acara ini menunjukkan komitmen Koramil 07/Kepohbaru dalam membangun hubungan yang harmonis dengan warga.
Silaturahmi dan Sinergi Melalui Olahraga
Serma Aris Mulyanto, Bati Komsos Koramil 0813-07/Kepohbaru, menjelaskan tujuan utama kegiatan ini. Bukan soal menang kalah, melainkan memperkuat sinergi dan membangun komunikasi yang lebih baik antara Babinsa dan perangkat desa.
Kegiatan olahraga serupa rutin dilakukan setiap bulan. Hal ini merupakan bagian dari strategi Koramil untuk menciptakan hubungan yang harmonis di masyarakat.
Pilihan sepak bola sebagai media silaturahmi sangat tepat. Olahraga ini disukai banyak orang dan mampu menyatukan berbagai kalangan dalam satu lapangan.
Pentingnya Kerja Sama Babinsa dan Perangkat Desa
Serma Aris menekankan pentingnya kolaborasi antara Babinsa dan perangkat desa. Keduanya memiliki peran yang saling melengkapi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di desa.
Babinsa membutuhkan informasi dari perangkat desa untuk menjalankan tugasnya. Sebaliknya, perangkat desa memerlukan dukungan Babinsa untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.
Dengan sinergi yang kuat, tugas masing-masing pihak dapat berjalan optimal. Olahraga seperti sepak bola ini membantu mempererat hubungan yang sudah baik agar semakin solid.
Manfaat Jangka Panjang dari Sebuah Laga Persahabatan
Pertandingan persahabatan sepak bola di Desa Mojosari lebih dari sekadar hiburan. Acara ini menjadi simbol pentingnya kerja sama antara aparat kewilayahan dan pemerintah desa.
Melalui semangat sportivitas dan kebersamaan, kegiatan ini mampu menyegarkan tubuh dan mempererat hubungan antar warga. Sebuah langkah kecil namun berdampak besar bagi kerukunan masyarakat.
Ke depan, diharapkan lebih banyak kegiatan serupa dapat terselenggara. Hal ini dapat semakin memperkuat jalinan komunikasi dan kerja sama antara TNI dan masyarakat. Dengan begitu, keamanan dan ketertiban di wilayah dapat terjaga dengan baik.
Inisiatif ini patut diapresiasi sebagai contoh nyata bagaimana membangun sinergi yang efektif antara aparat keamanan dan masyarakat sipil. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi daerah lain untuk menerapkan pendekatan serupa dalam membangun keharmonisan dan keamanan di tingkat desa.