Gaya Hidup

Atasi Kista Pilar: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Alami

Benjolan di kulit kepala seringkali menimbulkan kekhawatiran. Ukurannya yang bisa membesar dan rasa nyeri yang mungkin timbul membuat kita bertanya-tanya, apa penyebabnya? Salah satu kemungkinan adalah kista pilar, kondisi jinak yang umumnya tidak berbahaya. Namun, pemahaman yang baik tentang kista pilar penting untuk mengenali gejala, penyebab, dan pengobatan yang tepat.

Kista pilar, juga dikenal sebagai kista trikilemal atau kista wen, merupakan kista jinak yang tumbuh di folikel rambut. Kondisi ini relatif jarang dan umumnya muncul di kulit kepala, meskipun dapat juga ditemukan di wajah, leher, lengan, dan kaki.

Apa itu Kista Pilar?

Kista pilar muncul sebagai benjolan dengan tekstur halus. Seringkali, benjolan ini pertama kali disadari saat keramas atau menyisir rambut.

Awalnya, mungkin hanya muncul satu kista. Namun, seiring waktu, kista lain bisa muncul secara perlahan, sehingga penderita mungkin tidak langsung menyadarinya.

Dalam beberapa kasus, kista dapat tumbuh cukup besar, bahkan seukuran bola bisbol.

Biasanya kista pilar tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, rasa nyeri dapat muncul jika kista pecah sendiri, jika seseorang mencoba memecahkannya, atau jika kista menekan tengkorak.

Meskipun tidak selalu menyakitkan, kista trikilemal yang berukuran besar dapat mengganggu penampilan.

Secara umum, kista pilar tidak berbahaya. Sifatnya yang jinak dan pertumbuhannya yang lambat membuat komplikasi serius jarang terjadi.

Akan tetapi, perlu mendapat perhatian lebih jika kista terinfeksi, ukurannya membesar dengan cepat, atau bentuknya tidak biasa.

Dalam kasus yang sangat jarang, kista pilar dapat berkembang menjadi tumor trikilemal yang berproliferasi (PTT). Tumor ini tumbuh lebih cepat daripada kista pilar biasa.

Penanganan PTT serupa dengan kista pilar, yaitu pengangkatan oleh tenaga medis untuk mencegah komplikasi.

Seberapa Umum Kista Pilar?

Kista trikilemal cukup umum terjadi, terutama pada orang dewasa. Wanita, lansia, dan individu dengan riwayat keluarga kista trikilemal memiliki risiko lebih tinggi.

Menurut Cleveland Clinic, diperkirakan 5-10% populasi umum mengalami kista ini. Angka ini bisa lebih tinggi pada keluarga dengan predisposisi genetik.

Tanda dan Gejala Kista Pilar

Gejala utama kista trikilemal adalah benjolan di kulit kepala, meskipun juga bisa muncul di wajah, leher, atau tubuh bagian atas.

Benjolan tersebut biasanya bulat, padat, dan kenyal. Ukurannya bervariasi, mulai dari kecil seperti kacang polong hingga sebesar bola pingpong.

Umumnya, kista tidak menimbulkan rasa sakit, kecuali jika terinfeksi atau tertekan. Kulit di atas kista biasanya normal dan tidak kemerahan.

Kista pilar tumbuh lambat dan stabil. Berbeda dengan kista epidermoid, kista pilar jarang pecah dan isinya lebih padat, seperti keratin yang teksturnya keras seperti keju atau lilin.

Kemunculan lebih dari satu kista mungkin terjadi, terutama jika ada faktor genetik.

Jika terinfeksi atau tertekan, kista pilar dapat menimbulkan gejala tambahan seperti nyeri, kemerahan atau pembengkakan, bernanah atau mengeluarkan cairan, dan demam ringan.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Konsultasikan dengan dokter jika Anda menemukan benjolan yang lembut, tidak nyeri, tidak berubah warna, membesar cepat, atau bertambah banyak.

Penyebab Kista Pilar

Kista pilar terbentuk karena penumpukan sel kulit tua dan keratin di bawah permukaan kulit, terutama di kulit kepala.

Normalnya, kulit terus memproduksi sel baru dan membuang sel mati. Namun, terkadang sel mati terjebak di bawah epidermis dan terus berkembang biak.

Keratin, protein pembentuk rambut, kuku, dan kulit, juga ikut menumpuk. Penumpukan ini membentuk massa padat yang disebut kista trikilemal.

Massa ini mendorong kulit ke atas, sehingga tampak sebagai benjolan di permukaan.

Diagnosis Kista Pilar

Diagnosis kista pilar umumnya dilakukan melalui pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa ukuran, bentuk, lokasi, dan tekstur benjolan.

Riwayat medis pasien, termasuk riwayat kista serupa pada keluarga, juga penting untuk dipertimbangkan.

Biopsi atau pengangkatan kista mungkin diperlukan untuk memastikan diagnosis, terutama jika ada kecurigaan pertumbuhan abnormal.

Pemeriksaan mikroskopis (histopatologi) akan dilakukan untuk memastikan kista tersebut jinak.

Prosedur ini membantu membedakan kista trikilemal dari benjolan kulit lainnya, seperti kista epidermoid atau tumor kulit.

Dalam kasus tertentu, CT Scan atau MRI dapat digunakan untuk menilai penyebaran kista ke jaringan lunak yang lebih dalam atau tulang.

Pengobatan Kista Pilar

Pengobatan utama kista pilar adalah pengangkatan bedah. Karena letaknya yang seringkali cukup dalam di kulit kepala, prosedur ini umumnya dilakukan oleh dokter spesialis bedah atau dokter kulit.

Prosedur biasanya dilakukan dengan anestesi lokal dan merupakan tindakan rawat jalan. Pengangkatan menyeluruh penting untuk mencegah kekambuhan.

Jika kista terinfeksi, antibiotik mungkin diberikan sebelum pengangkatan. Namun, obat-obatan tidak dapat menghilangkan kista secara permanen.

Pada kasus yang jarang, kista dapat berubah menjadi tumor trikilemal yang tumbuh lebih cepat. Pemeriksaan lanjutan, termasuk pemeriksaan jaringan di bawah mikroskop, akan dilakukan untuk memastikan sifat tumor.

Pemantauan berkala mungkin diperlukan untuk memastikan kondisi tetap aman dan tidak berkembang menjadi kanker.

Memahami kista pilar, mulai dari gejalanya hingga pengobatannya, sangat penting untuk menanganinya dengan tepat. Konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan untuk diagnosis dan perawatan yang tepat. Dengan demikian, potensi komplikasi dapat dicegah dan kesehatan kulit kepala tetap terjaga.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button