Kapolres Bantu 3 Balita Yayasan Mutiara Tamansari, Tasikmalaya

Kepolisian Resort Kota (Polresta) Tasikmalaya bergerak cepat merespon kondisi memprihatinkan di Yayasan Mutiara Titipan Illahi (Yamuti), sebuah panti asuhan di Kelurahan Sukahurip, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Kapolresta Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruk Rozi, bersama Ketua Bhayangkari Cabang Tasikmalaya Kota, Dina Faruk Rozi, langsung meninjau panti tersebut pada Senin, 2 Juni 2025. Kunjungan ini dilatarbelakangi laporan masyarakat dan pemberitaan media mengenai kekurangan sarana dan prasarana dasar di panti tersebut.
Kondisi bangunan dan sanitasi Yamuti menjadi perhatian utama. Panti tersebut membutuhkan bantuan mendesak untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak yang tinggal di sana.
Pemeriksaan Kesehatan dan Bantuan Darurat
Polresta Tasikmalaya Kota tak hanya memberikan bantuan berupa kasur, sembako, lemari, dan perlengkapan bayi. Langkah selanjutnya, tim kesehatan dari Polresta akan melakukan pemeriksaan kesehatan dasar terhadap seluruh anak panti secara rutin, dimulai pukul 15.00 WIB.
Komitmen untuk membantu Yamuti juga datang dari TNI dan Kodim 0612/Tasikmalaya. Ketiga instansi tersebut sepakat untuk melakukan pemantauan dan kunjungan berkala guna memastikan kondisi panti terus membaik.
Perhatian Khusus untuk Balita
Tiga balita, masing-masing berusia 10 hari, enam bulan, dan dua tahun, menjadi fokus perhatian khusus. Kapolresta menekankan pentingnya perhatian terhadap tumbuh kembang mereka dan menjamin pemantauan kesehatan secara rutin hingga mereka dewasa.
Pihak kepolisian juga mendoakan orang tua anak-anak tersebut agar diberi kekuatan dan rezeki untuk bisa kembali merawat anak-anaknya. Pengurus yayasan menginformasikan bahwa komunikasi dengan orang tua masih terjalin, namun kemampuan untuk mengasuh anak-anak masih terbatas.
Yamuti: Tantangan Legalitas dan Kemandirian
Yamuti saat ini menampung sekitar 65 hingga 75 anak. Anak-anak tersebut aktif dalam kegiatan keagamaan dan pembinaan rohani di panti.
Ketua Yamuti, Irma Arlianti, menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang diberikan. Ia menjelaskan bahwa yayasan yang berdiri sejak 2019 ini masih menghadapi kendala legalitas dan dukungan pemerintah. Proses perizinan yang dimulai enam tahun lalu belum menemui titik terang.
Dukungan Masyarakat dan Harapan ke Depan
Yamuti saat ini bertahan dengan berbagai sumber dana, mulai dari penghasilan pribadi pengurus hingga sumbangan masyarakat. Irma, sebagai pengajar dan penjual produk rumah tangga, juga mendapatkan dukungan dari donatur di Pasar Cikurubuk dan warga sekitar.
Meskipun belum mendapatkan bantuan resmi dari Pemkot Tasikmalaya, Irma berharap dukungan akan segera terealisasi. Sebelumnya, PKK dan Sekda Kota Tasikmalaya pernah mengunjungi panti, namun belum ada bantuan resmi yang diberikan.
Yamuti tidak hanya menampung anak yatim dan balita, namun juga lansia, penyandang disabilitas, ODGJ, dan korban trauma dari berbagai wilayah. Semoga perhatian dan bantuan yang diberikan dapat meningkatkan kualitas hidup anak-anak dan penghuni Yamuti, serta mendorong kemandirian yayasan ini ke depannya. Kondisi Yamuti menjadi cerminan kebutuhan perhatian yang lebih besar terhadap panti asuhan di Indonesia.