TMMIN: Mitra Logistik Bersaing, Kualitas Layanan Meningkat Pesat
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) baru saja menyelenggarakan Logistic Skill Contest ke-14. Kompetisi ini merupakan bagian dari komitmen TMMIN dalam membangun rantai pasok yang berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan. Fokus utamanya adalah peningkatan keselamatan, efisiensi operasional, dan dukungan terhadap target netralitas karbon melalui penerapan konsep Green Logistics.
Tema yang diusung tahun ini adalah “Level Up Vendor to Achieve Asia Pacific Standard & Share Toyota Contribution to The Nation”. Hal ini mencerminkan ambisi TMMIN untuk meningkatkan kompetensi para mitra logistiknya hingga standar Asia Pasifik dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Peningkatan Kompetensi Mitra Logistik untuk Rantai Pasok yang Tangguh
TMMIN Logistic Skill Contest diikuti oleh 1.155 peserta dari 31 mitra logistik. Mereka berperan penting dalam operasional harian perusahaan, meliputi pengelolaan dan pengiriman barang. Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto, menekankan pentingnya logistik dalam kelancaran rantai pasok, terutama di tengah persaingan industri otomotif yang semakin ketat.
Logistik menjadi kunci daya saing dalam hal keselamatan, kualitas, pengiriman, dan biaya. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi mitra logistik sangat krusial. Nandi juga mendorong peningkatan aktivitas Green Logistics, seperti Eco Driving Management, Eco Driving Behaviour, dan Truck Preventive Management untuk menurunkan emisi CO2 dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Kompetisi yang Menantang dan Inovatif
Kompetisi ini mencakup berbagai kategori dalam Individual Skill Appreciation. Kategori tersebut antara lain Forklift Contest, Driving Contest, Container Yard Operation Contest, Master Trainer Contest, Manager Kaizen Contest, dan Best Operation Management.
Tahun ini, TMMIN memperkenalkan kategori baru bernama “Master Tenko”. Penghargaan ini diberikan berdasarkan penilaian total, baik individu maupun manajerial, terkait implementasi sistem manajemen kesiapan kerja (fisik dan mental). Total operasional perjalanan di TMMIN mencapai 1.195 trip per hari, yang terdiri dari berbagai jenis pengiriman.
Implementasi Teknologi untuk Keselamatan dan Efisiensi
Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam, menegaskan pentingnya sistem operasional yang efisien dan aman. Peningkatan kompetensi SDM menjadi kunci untuk mengurangi risiko kecelakaan dalam proses distribusi.
Kecelakaan logistik dapat mengganggu proses produksi dan merugikan banyak pihak. TMMIN telah mengimplementasikan sistem aplikasi digital untuk memantau dan mencegah kecelakaan, termasuk memantau kondisi fisik dan psikis pengemudi secara *real time*. Sistem ini akan terus dikembangkan dengan fitur berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk mendeteksi kelelahan atau kurang fokus saat mengemudi.
Sistem pemantauan perilaku berkendara berbasis GPS juga akan diterapkan untuk mendukung praktik *eco-driving* dan melacak jejak karbon. TMMIN berharap para mitra logistik dapat memanfaatkan teknologi ini untuk menciptakan industri yang berkelanjutan dan relevan. Dengan demikian, TMMIN dan rantai pasoknya dapat menjadi *role model* rantai pasok nasional dan operasional logistik terbaik di Asia Pasifik.
Dengan komitmen terhadap keselamatan, efisiensi, dan keberlanjutan, TMMIN terus berupaya meningkatkan kualitas rantai pasoknya. Logistic Skill Contest menjadi bukti nyata upaya tersebut, membangun kemitraan yang kuat dan berkelanjutan demi kemajuan industri otomotif Indonesia.




