Site icon Metro Kompas

7 Ibu Hewan Paling Hebat: Orangutan, Buaya & Lainnya!

7 Ibu Hewan Paling Hebat: Orangutan, Buaya & Lainnya!

Sumber: Detik.com

Kata “ibu,” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merujuk pada wanita yang telah melahirkan, sapaan untuk wanita yang sudah menikah, atau orang tua perempuan. Definisi ini secara umum mengacu pada manusia.

Namun, naluri keibuan atau perilaku pengasuhan yang luar biasa juga ditemukan pada banyak spesies hewan, meskipun kita tak menyebutnya “ibu,” melainkan “induk.” Berikut tujuh contoh induk hewan dengan keterampilan mengasuh anak yang mengagumkan.

7 Induk Hewan dengan Naluri Keibuan Luar Biasa

1. Orangutan: Ibu yang Mengajarkan Keterampilan Hidup

Induk orangutan memiliki kemampuan pengasuhan yang unik. Mereka membangun atau berpindah sarang setiap malam.

Bayi orangutan juga sangat bergantung pada ibunya selama bertahun-tahun, periode ketergantungan terpanjang di antara hewan darat.

Anak orangutan diajari mencari makan dan membangun sarang. Anak betina mendapat pengajaran tambahan tentang cara mengasuh anak sendiri.

Karena tambahan ini, anak betina tinggal lebih lama bersama induknya dibandingkan anak jantan.

2. Penguin Kaisar: Kerja Sama dalam Pengasuhan

Baik induk maupun ayah penguin kaisar berperan aktif dalam membesarkan anak.

Setelah bertelur, induk menitipkan telur pada pasangannya yang mengerami selama sembilan minggu hingga menetas, sementara induk berburu makanan.

Sayangnya, beberapa induk tak kembali dari berburu. Anak-anak penguin menetas kemudian bergabung dalam kelompok (creche).

Pada usia lima bulan, mereka dianggap siap hidup mandiri.

3. Cheetah: Perlindungan dan Pelatihan Berburu

Cheetah biasanya memiliki tiga anak di alam liar, dan delapan jika di penangkaran.

Induk cheetah sering memindahkan anak-anaknya untuk keamanan, meninggalkan mereka sementara untuk berburu.

Tingkat kematian anak cheetah tinggi saat ditinggal, sehingga pemindahan sangat penting. Pada usia delapan minggu, anak cheetah mulai mengikuti induknya.

Induk cheetah mengawasi anak-anaknya hingga sekitar 18 bulan, mengajari mereka berburu sampai mahir.

4. Gajah: Sistem Sosial Matriarki dan Pengasuhan Kolaboratif

Gajah mengandung selama 22 bulan dan melahirkan bayi yang besar dan tak bisa melihat dengan baik saat lahir.

Bayi gajah sangat bergantung pada induknya selama beberapa bulan pertama. Gajah menganut sistem matriarki.

Betina lain ikut membesarkan anak-anak, memberi dukungan dan nutrisi hingga usia dua tahun.

Mereka diajari mencari makan, minum, dan melindungi diri. Walaupun bisa mandiri pada usia dua tahun, beberapa tetap bergantung pada induknya bertahun-tahun.

5. Gurita: Pengorbanan demi Keturunan

Sulit menemukan sarang telur gurita karena mereka hanya bereproduksi sekali seumur hidup.

Seekor gurita dapat menghasilkan 200.000 telur dan akan melindunginya hingga menetas.

Induk gurita bisa melindungi telur hingga 53 bulan, tanpa makan, memastikan pasokan air dan oksigen.

Induk gurita mati setelah telur menetas.

6. Koala: Makanan Unik untuk Mikroba Penting

Koala makan daun eukaliptus, yang dicerna oleh mikroba khusus di saluran pencernaannya.

Bayi koala tak terlahir dengan mikroba tersebut, sehingga induknya memberi mereka kotorannya (pap) yang belum terbentuk.

Pap dipercaya memberikan mikroba penting atau protein tambahan. Bayi koala menyelesaikan perkembangan di kantung induknya.

Setelah disapih, mereka mulai memakan kotoran induknya.

7. Buaya: Perlindungan dan Pendidikan di Air

Induk buaya membangun sarang dari tumbuhan busuk yang menghasilkan panas. Mereka menjaga sarang dengan seksama.

Suhu sarang menentukan jenis kelamin bayi buaya. Suhu yang tepat menghasilkan buaya jantan.

Induk buaya menggendong anak-anaknya di mulut dan membimbing mereka di air selama setahun.

Mereka mengajarkan segala hal yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.

Dari tujuh contoh di atas, terlihat betapa beragam dan menakjubkan cara induk hewan merawat dan membesarkan anak-anaknya. Naluri keibuan, atau lebih tepatnya naluri induk, menunjukkan betapa kuatnya ikatan antara induk dan keturunannya di dunia hewan, seringkali melibatkan pengorbanan dan usaha luar biasa untuk memastikan kelangsungan hidup generasi berikutnya.

Exit mobile version